Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 ,
Oleh: Ir. Kamiludin
Sebelum lebih jauh membahas kalimat
berbahasa Inggris, coba kita perhatikan kalimat berikut:
Ibu // mencuci // baju
S P O
Kalimat tersebut cukup singkat dan sederhana
serta mudah untuk dipahami. Kalimat tersebut adalah
kalimat tunggal, yang tersusun dari tiga unsur kalimat,
yaitu subyek (kata benda), predikat (kata kerja) dan
obyek (kata benda). Artinya, masing-masing unsur
kalimat tersebut hanya tersusun oleh satu kata.
Namun kenyataannya, yang sering kita temukan
sehari-hari di surat kabar, majalah, buku-buku serta
tulisan lainnya, baik dalam bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris, kalimat pada umumnya sangat panjang,
dan jumlahnya sampai beberapa baris serta mengandung
puluhan kata atau bahkan sampai ada yang ratusan kata.
Kalimat yang panjang bisa terbentuk karena
beberapa hal, antara lain karena ada unsurnya yang
mengalami perluasan, yaitu dengan adanya keterangan
yang bisa saja menerangkan subyek, atau menerangkan
obyek, atau menerangkan predikat. Sebagai contoh, bila
kalimat di atas mengalami perluasan subyek, maka
kalimat tersebut bisa saja menjadi:
“Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.”
S P O
Subyek dari kalimat di atas adalah “Ibu yang
memiliki rumah besar”. Subyek kalimat ini bukan
merupakan kata, melainkan frase (kelompok kata), yang
disebut juga sebagai “frase benda” atau “noun phrase”,
sedangkan P dan O-nya tetap berupa “kata”. Jadi unsurunsur
dalam kalimat (yaitu S-P-O-K, dsb.) dapat berupa:
kata, frase (kelompok kata), atau klausa. Perhatikan
bahwa kata “yang memiliki” dalam kalimat tersebut
bukanlah merupakan predikat karena predikat dari
kalimat tersebut adalah “mencuci”.
Kata atau kelompok kata yang menerangkan
subyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.
Kata atau kelompok kata yang menerangkan
predikat disebut adverbia; yaitu menerangkan kerja.
Kata atau kelompok kata yang menerangkan
obyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.
Contoh lain:
“Seorang wanita muda yang memiliki rumah besar
mencuci baju.”
“Seorang wanita muda, cantik, dan seksi,
yang memiliki rumah besar, mencuci baju.”
Dalam setiap kalimat tunggal, hanya boleh
ada satu predikat, namun bisa terdapat lebih dari satu
subyek, obyek, ajektiva, maupun adverbia.
Bila yang mengalami perluasan adalah
obyeknya, maka kalimat tersebut bisa menjadi:
“Ibu mencuci baju yang dibelikan ayah tempo hari.”
“Ibu mencuci baju kebaya, kesayangannya,
yang dibeli ayah tempo hari.”
Bila yang mengalami perluasan adalah
predikatnya, maka kalimat tersebut bisa saja menjadi:
“Ibu mencuci baju dengan menggunakan sabun.”
S
P O
P O
S
adjective
ajektiva
ajektiva
S
P
O adverbia
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
2
Predikat dari kalimat di atas adalah “mencuci”,
frase “dengan menggunakan sabun” adalah keterangan
dari predikat atau dalam bahasa Inggris disebut adverb.
Keterangan predikat dalam Bahasa Indonesia
memang biasanya ditulis setelah obyek dari suatu
kalimat.
“Ibu mencuci baju dengan menggunakan
sabun colek di kamar mandi, sehabis mandi.”
Frase “dengan menggunakan sabun colek di
kamar mandi, sehabis mandi” adalah keterangan dari
predikat yang juga disebut “adverbia”.
Dengan demikian bila kalimat di atas
mengalami perluasan pada seluruh unsurnya, yaitu
subyek, predikat dan obyeknya sekaligus maka akan
menjadi kalimat yang cukup panjang yaitu:
“Seorang wanita muda, cantik, dan seksi, yang
memiliki rumah besar, mencuci baju kebaya
kesayangannya, yang dibelinya tempo hari, dengan
menggunakan sabun colek di kamar mandi, sehabis
mandi.”
Sekali lagi, inti dari kalimat tunggal yang
panjang tersebut adalah “ibu mencuci baju”.
Kalimat juga bisa meluas karena membentuk
kalimat majemuk, yaitu kalimat yang tersusun dari dua
atau lebih kalimat tunggal, dimana antara kalimat tunggal
satu dengan kalimat tunggal lainnya dihubungkan oleh
kata penghubung. Contohnya adalah sebagai berikut:
“Ibu mencuci baju sementara ayah
membersihkan halaman.”
Kalimat ini disebut kalimat majemuk yang
terdiri dari dua kalimat tunggal, yaitu, kalimat tunggal
“Ibu mencuci baju” dan kalimat tunggal “Ayah
membersihkan halaman” serta dihubungkan oleh kata
penghubung “sementara”.
Kalimat majemuk yang tertulis di atas tersebut
memiliki dua subyek, dua predikat dan dua obyek.
Tentu saja bila kalimat ini mengalami perluasan pada
masing-masing unsurnya akan terbentuklah kalimat
yang cukup panjang bahkan lebih panjang dari kalimat
tunggal yang telah kita bahas sebelumnya. Demikian
juga bila kalimat majemuk tersebut tersusun dari tiga
atau lebih kalimat tunggal maka dapat dibayangkan
betapa panjang kalimat perluasan yang akan
dihasilkan.
Contoh kalimat majemuk yang penting dan
sering kita jumpai adalah kalimat majemuk
bertingkat, dimana di dalamnya terdapat kalimatkalimat
tunggal: anak kalimat dan induk kalimat.
Hubungan yang terjadi di antara anak kalimat dan
induk kalimat adalah hubungan sebab akibat, dimana
anak kalimat berisi sebab dan induk kalimat berisikan
akibat.
Kajian “Kalimat Majemuk Bertingkat” ini
merupakan hal paling penting untuk dipahami karena
sebagian besar kalimat informasi yang berada dalam
bentuk tulisan disajikan dalam bentuk “Kalimat
Majemuk Bertingkat”.
Contoh:
Budi tidak lulus ujian akhir karena ia malas
belajar.
Kalimat ini terdiri dari dua kalimat tunggal:
“Budi //tidak lulus ujian” (induk kalimat),
S P
dan
“Budi// malas belajar” (anak kalimat)
S P
Hubungan yang berlaku adalah “sebab
akibat”.
Karena puluhan orang berada dalam ruang
yang sempit, udara di dalam ruang tersebut menjadi
pengap.
Dua kalimat tunggalnya:
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
3
“Puluhan orang//berada// dalam ruang yang sempit.”
S P K (adv.)
dan
“Udara// di dalam ruang // menjadi pengap.”
S K P
Hubungannya: sebab-akibat
Demikianlah gambaran singkat mengenai
kalimat panjang yang biasa kita temukan sehari-hari,
sebelum kita melangkah kepada hal-hal lain yang juga
perlu diketahui dan dipahami.
Fenomena yang telah kita bahas di atas juga
berlaku untuk bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris
dan bahasa asing lainnya. Inilah yang membuat
kebanyakan orang merasa sulit dan frustrasi untuk
memahami tulisan berbahasa asing, padahal letak
permasalahannya adalah karena mereka tidak tahu
struktur bahasa secara umum termasuk struktur Bahasa
Indonesia sekalipun.
Setelah menyadari kekeliruan selama ini, juga
ada hal lain yang perlu kita ketahui dari bahasa Inggris,
yang menimbulkan kesulitan dalam memahami makna
tulisan, yaitu tidak tertibnya urutan atau susunan dari
unsur-unsur kalimatnya, berbeda dengan Bahasa
Indonesia yang biasanya tertib. Sebagai contoh, pada
Bahasa Indonesia umumnya predikat diikuti oleh obyek,
dan apabila ada keterangan predikat maka keterangan
tersebut ditulis setelah obyek, paling belakang, misalnya:
“Ibuku // membaca // tabloid // untuk
S P O K
mengetahui kasus perceraian itu.”
“Para siswa lulusan SMU // mengisi // formulir
pendaftaran mahasiswa baru // sebagai tahap awal proses
penyaringan.”
Sedangkan dalam bahasa Inggris, keterangan
predikat atau adverb pada umumnya ditulis sebelum
predikat (kata-kerja) itu sendiri atau diantara predikat dan
obyek:
Contohnya:
“The jobs were carefully performed by the
workers.”
Kata “carefully” (yang artinya “secara
seksama”) yang merupakan keterangan predikat
ditulis sebelum kata “performed” (artinya
“dilaksanakan”), yang merupakan predikat.
Bila kalimat tersebut kita terjemahkan apa
adanya sebagaimana susunan Bahasa Inggrisnya maka
akan berbunyi:
“Pekerjaan secara seksama dilaksanakan
oleh pekerja.”
Atau kalimat di atas tadi mungkin saja tertulis:
“My mother // read // to know the divorcement case //
the tabloid.”
Yaitu dengan susunan: S-P-K-O
Yang bila diterjemahkan apa adanya berbunyi:
“Ibuku membaca untuk mengetahui kasus
perceraian itu tabloid.”
Penulisan kalimat semacam ini kurang lazim
dalam Bahasa Indonesia dan bahkan menjadi kabur
maknanya, adapun penulisan yang lazim adalah
sebagai berikut:
“Pekerjaan dilaksanakan oleh pekerja
secara seksama.”
“Ibuku membaca tabloid untuk mengetahui
kasus perceraian itu.”
Contoh lain:
“The applicants have in the past developed
various structures of the type described above which
have proved particularly appropriate and effective.”
have in the past developed = have developed in the
P K
past
S P adverb
O
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
4
Sehingga bila kita menerjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia dengan susunan yang apa adanya
menjadi janggal kedengarannya, yaitu:
“Pemohon telah mengembangkan di massa lalu
berbagai tipe struktur yang diungkapkan di atas yang
terbukti sangat cocok dan efektif”.
` Sedangkan terjemahan yang baik adalah “Di
massa lalu, pemohon telah mengembangkan berbagai
tipe struktur yang diungkapkan di atas yang terbukti
sangat cocok dan efektif”.
Atau
“Pemohon telah mengembangkan berbagai tipe
struktur yang diungkapkan di atas, di massa lalu, yang
terbukti sangat cocok dan efektif”.
Keterangan Subyek atau Keterangan Obyek
(Adjective):
Subyek dan Obyek dalam setiap kalimat
merupakan kata benda atau yang dianggap sebagai
benda, baik benda nyata maupun benda abstrak,
sedangkan predikat pada setiap kalimat merupakan kata
kerja atau to be. Oleh karena itu subyek atau obyek bila
mengalami perluasan oleh karena adanya keterangan
subyek atau keterangan obyek umumnya diberikan
dengan kata “yang” atau “dimana”, seperti berikut ini:
“Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.”
“Ibu// mencuci //baju yang dibelikan ayah tempo hari.”
“Rumah dimana saya tinggal// terbuat// dari batako”
Ingat kata “yang memiliki” dan kata “yang
dibeli” bukan merupakan predikat melainkan adjective
karena predikat dari kalimat tersebut adalah “mencuci”.
Beda predikat dan adjective adalah:
Predikat tidak boleh diawali dengan kata
“yang”, sedangkan adjective hampir selalu di dahulu
oleh kata “yang”.
Di dalam bahasa Inggris kalimat tersebut dapat ditulis:
“The woman having the big house // washes // the
dress.”
Kata “having” di sini bukan merupakan
predikat sehingga tidak boleh diartikan dengan
“memiliki” tetapi harus diartikan sebagai “yang
memiliki”, sekali lagi predikat dari kalimat ini adalah
“washes” (mencuci).
Juga untuk kalimat yang kedua:
“The woman // washes // the dress bought by father
few days ago.”
Bentuk pasifnya:
“The dress bought by father few days ago // is washed
// by The woman.”
Kata “bought” di sini tidak boleh diartikan
dengan “dibeli” tetapi harus diartikan dengan “yang
dibeli” karena bukan merupakan predikat.
Ciri-ciri dari kata-kata yang menerangkan
subyek atau obyek adalah kata dengan akhiran “–ing”
tetapi tanpa didahului dengan “to be” untuk kondisi
kalimat aktif (contohnya “having” tanpa “to be”),
atau di dahului oleh kata penunjuk “which” (contohnya
“which have”, jadi “having” tanpa “to be” = “which
have”); sedangkan untuk kondisi pasif adalah dengan
kata kerja bentuk ketiga atau kata kerja yang
berakhiran “–ed” tanpa didahului “to be” (contohnya
“bought” tanpa “to be”), atau di dahului oleh kata
penunjuk “which” (contohnya “which is bought”, jadi
“bought” tanpa “to be” = “which is bought”).
Kata “which” ini akan membentuk apa yang
disebut dengan “klausa”.
Sehingga kalimat di atas bisa ditulis menjadi:
“The woman which have the big house// washes// the
dress.”
Pada kalimat ini “klausa” bertindak sebagai
“subyek”.
adjective
P
P adjective
adjective P
Klausa (S)
S
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
5
“The woman// washes// the dress which is bought by
S P O
father// few days ago.”
K
(Obyek dari kalimat di atas berupa klausa)
Jenis-jenis kata penunjukan selain “which” yang
sering kita temukan dalam bahasa Inggris antara lain
adalah whose, who, whom, where, wherein, that, dll.
Seluruh kata penunjuk ini di dalam bahasa Indonesia
boleh diartikan dengan “yang” bila menunjuk pada
makhluk hidup (manusia, hewan); atau “ketika” bila
menunjuk pada waktu (hari, bulan, tahun); atau “tempat”
bila menunjuk pada tempat (rumah, sekolah, ember); atau
“dimana” bila belum jelas bendanya (abstrak, seperti:
urutan, metode, kegiatan, dll).
Contoh:
“The house in which we ware born is located
in Jakarta”
“Rumah tempat kami dilahirkan berlokasi di
Jakarta”
“The tunnel to which the trains was passed is
burned”
“Terowongan tempat melintasnya kereta dilalap
api”
atau
“Terowongan yang dilintasi kereta
dilalap api”
“The day in which the disaster is occurred”
“Hari ketika terjadinya bencana”
Ingat, ketiga klausa di atas ini hanya
menunjukkan benda, dan belum mencakup predikat.
Jadi, bila ingin membentuk kalimat lebih lanjut, klausaklausa
tersebut baru hanya menempatkan diri sebagai
subyek (S), atau obyek (O), atau penunjuk keterangan
(K).
Contoh:
“The house in which we ware born // was
built // in 1960”
“Rumah tempat kami dilahirkan // dibangun //
tahun 1960”
Keterangan Predikat (Adverb):
Keterangan predikat (adverb) pada kalimat
umumnya diberikan dengan kata-kata: “dengan cara”,
“dengan menggunakan”, “secara”, “untuk”, atau
dengan kata-kata yang menunjukkan lokasi, waktu atau
kondisi terjadinya sesuatu.
Contohnya:
“The jobs// were carefully performed// by the
workers.”
“Pekerjaan // dilaksanakan // oleh pekerja secara
teliti.”
S P K
Ciri-ciri keterangan predikat (adverb) di
dalam Bahasa Inggris diberikan dengan kata-kata yang
berakhiran –ly seperti “carefully”, “hardly”,
“happily”, “sadly”, “rotatably”, “pivotably”,
“smoothly”, “beautifully”, dll. dan biasanya dituliskan
sebelum atau setelah predikat (verb); atau dengan
awalan “by” misalnya, “by using”, “using” (dengan
menggunakan), “by mean of” (dengan bantuan), dsb.
Pola lain yang biasa kita temukan dalam Bahasa
Inggris adalah dimana kata kerja atau predikat dalam
suatu kalimat bisa saja ditulis di akhir kalimat. Kondisi
ini terutama terjadi pada kalimat pasif yang tidak
memiliki obyek. Contohnya:
To a glass of water sugar was added.
(Pada segelas air) (gula) (ditambahkan)
K S P
Sedangkan dalam bahasa Indonesia yang benar
kalimat tersebut harus diterjemahkan sebagai:
“Ke dalam segelas air ditambahkan gula.” atau
“Gula ditambahkan ke dalam segelas air.”
Klausa (S)
klausa
Klausa (O)
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
6
Selain itu masih banyak lagi pola atau ciri khas
dalam Bahasa Inggris yang harus kita sesuaikan dengan
pola yang berlaku dalam bahasa Indonesia agar dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan benar.
Kalimat Majemuk:
Sebagaimana yang telah kita bahas sedikit di atas
tentang kalimat majemuk, hubungan antar kalimat di
dalam kalimat majemuk bisa bermacam-macam antara
lain hubungan kesetaraan yang dihubungkan oleh kata
penghubung:
dan (and)
juga (also, as well as)
serta (and, as well)
selain itu, disamping itu (in addition to)
ketika (when)
sebelum (before)
setelah, sesudah (after)
sambil, sementara, sementara itu (while)
Dll.
Hubungan pertentangan yang dihubungkan oleh kata:
tetapi (but)
namun (but)
akan tetapi (However)
sebaliknya (in contrast, contrary)
meskipun, walaupun (although, even if, though)
Dll.
Hubungan sebab akibat yang dihubungkan oleh kata:
karena (because, cause of, due to)
sehingga (so that)
oleh karena itu (therefore)
dengan demikian (accordingly, namely, therefore)
supaya, agar (in order to)
Pada dasarnya kata penghubung pada kalimat
baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris
memiliki maksud yang sama, hanya saja cara penulisan
atau peletakannya dalam kalimat yang mungkin berbeda.
Sebagai contoh:
Kata “Akan tetapi” (however) dalam bahasa
Indonesia lazimnya ditulis pada awal kalimat lanjutan,
sedangkan dalam Bahasa Inggris biasanya berada di
tengah atau di akhir kalimat lanjutan.
Contoh kalimat majemuk:
“ Since every gas and oil producer wants to
optimise the operating conditions of their process
plants, there have been several attempts to find
improved solutions to overcome process perturbations
caused by slugging in the upstream production
system.”
Intinya, untuk dapat memahami isi kalimat
dengan baik, terutama kalimat Bahasa Inggris, yang
harus diperhatikan adalah:
Kenali dulu dengan jelas mana unsur-unsurnya
(subyek, predikat atau obyeknya) dan masingmasing
keterangan subyek, keterangan obyek atau
keterangan predikatnya (bila ada).
Susun kembali berdasarkan urutan nalar yang baik.
Dan jika kalimatnya termasuk kalimat majemuk,
kenali mana anak kalimat dan mana induk kalimat
termasuk juga kata penghubungnya, hubungan apa
yang terjadi (pertentangan, sebab akibat, atau
kesetaraan) dengan terlebih dulu mengetahui ciricirinya
seperti yang telah kita bahas di atas.
Perjelas atau pertajamlah hubungan antara anak
kalimat dengan induk kalimat, karena umumnya
dalam bahasa Inggris, hubungan antara anak
kalimat dan induk kalimat tidak kentara.
Sebagai contoh perhatikan kalimat berikut:
“Due to the time lapse for analgesics to
reach effective blood concentrations and their target
effect, the patient may experience pain during this
time period.”
“Karena adanya tenggang waktu bagi
analgesik untuk mencapai konsentrasi darah efektif
dan efek targetnya, pasien dapat mengalami nyeri
selama periode waktu ini.” (kalimat majemuk
bertingkat)
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
7
“Gelas yang terbuat dari kaca, yang berisi air
putih, dan piring yang terbuat dari bahan plastik, yang
bersisi kue bolu, terletak di atas meja kaca, yang
terdapat di ruang tamu, secara berdampingan”.
Predikat kalimat di atas adalah “terletak”
Inti dari kalimat tersebut adalah:
“Gelas dan piring// terletak// di atas meja”
S P K
Hal lain yang sering kita temukan dalam tulisan
berbahasa Inggris adalah kata “of”. Kata penghubung
“of” ini menunjukkan hubungan kondisi dimana suatu
bagian merupakan bagian (atau kepunyaan) dari bagian
lainnya. Bila harus diartikan, kata “of” ini umumnya
diartikan dengan “dari”, tetapi boleh saja tidak diartikan
apa-apa. Contohnya:
“exterior side of intake pipa” berarti “sisi luar dari pipa
pemasukan” atau “sisi luar pipa pemasukan”.
Hal penting yang tidak bisa diabaikan dalam
menghasilkan karya terjemahan yang baik adalah
penguasaan materi dari bidang yang bersangkutan.
Sebagai contoh bila ingin menerjemahkan artikel tentang
komputer, maka seorang penerjemah haruslah yang
paham tentang komputer, misalnya harus mengetahui
cara kerja komputer, komponen-komponen utama
komputer, komponen pendukung, serta fungsinya
terhadap kinerja komputer; harus memahami maksud dan
arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam bidang
komputer, misalnya istilah file, memori, hardisk,
prosesor, format, software, hardware, byte, directory,
folder, backup, ROM, RAM, USB, dan lain-lain.
Untuk pemahaman lebih lanjut perhatikan
sejumlah contoh terjemahan berikut:
“The vehicle includes a seat supported on an
upper surface of the rear upper portion of the vehicle
main body and an article installation space for
installing a small article such as a helmet which is
situated above the rear wheel and below the seat and
formed in the interior of the rear upper portion of the
vehicle main body in such a manner as to open
upwardly”.
Kalau diterjemahkan:
“Kendaraan tersebut mencakup suatu jok
yang tertopang pada permukaan atas dari bagian atas
sebelah belakang bodi utama kendaraan, dan suatu
ruang penyimpanan barang untuk menyimpan benda
kecil, seperti helm, yang terletak di atas roda belakang
dan di bawah jok dan yang terbentuk di dalam bagian
atas sebelah belakang dari bodi utama kendaraan
sedemikian rupa sehingga membuka ke atas”.
Ini adalah kalimat tunggal dengan susunan: S-P-O,
dengan:
S = the vehicle
P = include
O = a seat supported on an upper surface of the rear
upper portion of the vehicle main body and an article
installation space for installing a small article such as
a helmet which is situated above the rear wheel and
below the seat and formed in the interior of the rear
upper portion of the vehicle main body in such a
manner as to open upwardly”.
Yang menarik dari kalimat di atas adalah
obyeknya, yaitu terdiri dari dua benda (benda
majemuk) dan masing-masing bendanya diberi
keterangan (adjective).
Inti dari kalimat tersebut adalah:
“The vehicle // includes // a seat and an
article installation space.”
(“Kendaraan tersebut // mencakup // suatu jok
dan suatu ruang penyimpanan barang”) (kalimat
tunggal),
selebihnya adalah keterangan.
Contoh lain:
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
8
“Another important aspect of the invention
involves a method of treating a hepatitis C viral
infection in a mammal by administering to the mammal
an anti-hepatitis C virally effective amount of a
compound of formula 1, a therapeutically acceptable
salt thereof, or a composition as described above, alone
or in combination with one or more of: interferon
(pegylated or not), or ribavirin, or one or more other
anti-HCV agent, all of which administered together or
separately. “
“Aspek penting lainnya dari invensi ini
melibatkan suatu metode pengobatan infeksi virus
hepatitis C pada mamalia dengan cara memberikan,
pada mamalia tersebut, sejumlah efektif anti-hepatitis C
dari senyawa formula I, garamnya yang cocok untuk
terapi, atau suatu komposisi seperti yang diungkapkan di
atas, secara mandiri atau dalam kombinasi dengan satu
atau lebih: interferon (yang terpegilasi ataupun tidak),
atau ribavirin, atau satu atau lebih zat anti-HCV lainnya,
yang diberikan secara bersamaan atau secara terpisah.”
(kalimat tunggal)
“Generally speaking an absorption/ desorption
process is classified as a continuous process when
sorption, rinsing and desorption are conducted
simultaneously and the product flow is uninterrupted.”
“Umumnya suatu proses absorpsi/desorpsi
digolongkan sebagai proses kontinu bila absorpsi,
pembilasan, dan desorpsi, dilakukan secara simultan dan
aliran produknya tidak disela.” (Kalimat Majemuk
bertingkat)
Suatu proses absorpsi/desorpsi // digolongkan
S P
sebagai proses kontinu. (Induk kalimat);
Absorpsi, pembilasan, dan desorpsi //
S
dilakukan secara simultan. (Anak kalimat pertama);
P
Aliran produknya // tidak disela. (Anak
S P
kalimat kedua).
“The magnets can have different magnetic
strength, achieved by various means such as providing
the magnets with different magnetizations or sizes.
Equal size magnets having different degrees of
magnetization, different sized magnets with equal
unit degrees of magnetization, or blending of the two
can be used”.
“Magnet dapat memiliki kekuatan yang
berbeda, yang dicapai melalui berbagai cara seperti
penyajian magnet tersebut dengan magnetisasi atau
ukuran yang berbeda. Magnet berukuran sama yang
memiliki tingkat magnetisasi yang berbeda, magnet
berukuran berbeda dengan tingkat magnetisasi yang
sama, ataupun gabungan dari keduanya dapat
digunakan.”
“To achieve the desired low level of friction,
ferro-fluid bearings are preferably employed as an
interface between the magnets and enclosure.
Ferrofluids are dispersions of finely divided magnetic
or magnetizable particles, generally ranging between
about 30 and 150 Angstroms in size, and dispersed in
a liquid carrier.”
“Untuk mencapai tingkat friksi rendah yang
diharapkan, sebaiknya digunakan bantalan fluida-fero
sebagai suatu antar-muka di antara magnet dan
penutup. Fluida-fero tersebut merupakan dispersi
magnet yang terpecah halus atau partikel-partikel
yang dapat dimagnetisasi, yang ukurannya umumnya
berkisar antara 30 hingga 150 Angstrom, dan
terdispersi dalam suatu pembawa cair.“
“More than a hundred semicontinuous
processes are known, but only about six have any real
industrial significance.”
“Lebih dari seribu proses semi-kontinu
dikenal, tetapi hanya sekitar enam yang mempunyai
nilai industri yang nyata.” (Kalimat Majemuk
Bertingkat)
“Light sources other than LEDs may,
however, also be used, such as incandescent light
sources provided with the required optical filters.
Laser diodes may be used as the light sources of
choice in cases where a particularly narrow spectral
illumination profile is needed.”
Akan tetapi, sumber sinar selain dari LED
dapat juga digunakan, seperti sumber sinar pijar yang
dilengkapi dengan filter optik yang dibutuhkan. Dioda
laser dapat digunakan sebagai sumber sinar yang
dipilih jika profil iluminasi spektrum yang sangat
sempit dibutuhkan
Idiom:
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
9
Hal penting lainnya yang juga harus diketahui
untuk dapat memahami teks berbahasa Inggris adalah
memahami makna idiom sebagai berikut:
CAUSE:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘karena’:
Because
Since
For
Doe to
Caused by
As
In as much as
Whereas
On account of the fact that
In that
Because of the fact that
In view the fact that
Owing to the fact that
Doe to the fact that
Attributable to
Down to
On the ground that
By reason of
As a result of
Thanks to
#________operating frequencies, and other
configuration settings, are defined in software, makes it
possible for individuals to reprogram such operating
frequency and other configuration settings.
Karena seting frekuensi pengoperasiannya dan
konfigurasi lainnya terdapat dalam perangkat lunak,
dimungkinkan bagi seseorang untuk memprogram
kembali dan mengubah frekuensi operasi dan seting
konfigurasi tersebut.
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘selama, sejauh’:
As far as
In so far as
As long as
Given that
As much as
The water can be used in an amount as long as
the formation of a film of the claimed composition can be
provided.
Including more complex instrumentation. will
further optimise the detector, as long as the production
system remains pigable.
PURPOSE:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘agar, demi, supaya, dengan tujuan, agar supaya’:
In order to
To the end that
In the hope that
In order that
For fear that (negatif)
So that
With the intention that
For the purpose that
In order to optimise the performance of the
computer unit, the location of the slug detector must be
adapted to the slug handling capabilities of the
downstream process.
CONDITION:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘kalau saja ... tidak’:
But that
Only (that)
Except that
Beyond that
Save/saving that
Other than (the fact that)
But for the fact that
Except for the fact that
#_______one of the props caught on fire, the show
would have gone very well.
Kalau saja salah satu tiangnya tidak terbakar, niscaya
pertunjukan itu akan baik-baik saja
CONDITION:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘asalkan, dengan syarat’:
Provided
Providing
Providing/ Provided that
On condition that
To the extent that
To the degree that
Only if
CONTRAST:
Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
‘walaupun’:
Assuming (that)
Regardless of the fact that
Notwithstanding (the fact) that
Despite that
Despite the fact that
In spite of the fact that
Inspite the fact
Just the same
Granted (that)
Admitted that
Conceded (that)
All the same
At the same time
Nonetheless
Nevertheless
In the face of
In any case
Despite that of (the fact that)
Event with
Even though
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
10
Not considering
Even so
Be that as it may
Yet
However
On the other hand
On the ground(s) that
Still
Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘karena
sekarang’:
In that
Now that
Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘kalaukalau,
untuk jaga-jaga’:
In case
Just in case
For fear that
Lest
In the event that
Semoga tulisan yang singkat ini bisa
bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi para pembaca.
Jakarta 16 Agustus, 2004
Ttd
Penulis
Email: kamil_saja@yahoo.com
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
11
Tarif dan Ketentuan Jasa Layanan Terjemahan kami adalah sebagai berikut:
Rp. 25.000 per halaman Bahasa Inggris (Inggris ke Indonesia)
CONTOH-CONTOH TERJEMAHAN KAMI
TETRAHYDROPYRIMIDINE-2-ONE DERIVATIVES AND THEIR USES
The inventions relates to compounds which are capable of producing a cooling sensation when
they are brought into contact with the human body. Such compounds have applications in many
fields, particularly in oral and personal hygiene products and foodstuffs.
Tetrahydropyrimidine-2-one compounds are known to be useful in pharmaceutical
preparations. The compounds are said to be of value for therapeutic applications as potential
psychotropic drugs.
As a result of pharmacological research into these tetrahydropyrimidine-2-one
derivatives, it was discovered that icilin (also known as AG-3-5, chemical name 1-
[2-hydroxyphenyl]-2- [2-nitrophenyl]-1,2,3,6-tetrahydropyrimidine-2-one) produced sensations of
coldness when in contact with mucous membranes (nostrils, lips and eyelids) of the researchers,
and also when ingested.
A known compound for producing a sensation of cold is menthol (2-isopropyl-
5-methyl-cyclohexanol), which has been extensively applied as an additive in, for example,
foodstuffs and oral hygiene products. It is used primarily because it elicits a sensation of coolness
in the mouth, and because it has a pleasing mint flavour and odour. The cooling effect of
menthol is due to the action of menthol on the nerve endings of the human body which detect hot
and cold stimuli. In particular, menthol is believed to activate cold receptors on nerve endings.
However, the use of menthol is limited by its strong minty smell and relative volatility.
It was found that icilin was capable of producing the same cooling effect as menthol.
Icilin has a number of advantages over menthol, for example it is more potent, and has a lower
acute toxicity, due to its lack of anaesthetic properties. Icilin was considered to be a particularly
useful compound for pharmacological applications because it lacks the flavour and odour of
menthol and is not readily absorbed through the skin. However, icilin has not been disclosed as a
replacement for menthol for non-pharmaceutical applications.
TURUNAN TETRAHIDROPIRIDINA-2-ON DAN PENGGUNAANNYA
Invensi ini berhubungan dengan senyawa-senyawa yang dapat menghasilkan sensasi
dingin saat kontak dengan tubuh manusia. Senyawa-senyawa semacam ini memiliki aplikasi
dalam berbagai bidang, khususnya pada produk higienis oral dan tubuh serta aroma makanan.
Senyawa-senyawa tetrahidropirimidina-2-on telah dikenal bermanfaat dalam pembuatan
zat farmasi. Senyawa tersebut bermanfaat bagi aplikasi terapi sebagai obat-obat psikotropik yang
potensial.
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
12
Hasil penelitian farmakologi terhadap turunan tetrahidropirimidina-2-on ini
mengungkapkan bahwa icilin (yang juga disebut sebagai AG-3-5, dengan nama kimia 1-[2-
hidroksifenil]-4-[2-nitrofenil]-1,2,3,6-tetrahidropirimidina-2-on) menghasilkan sensasi dingin
ketika kontak dengan membran mukosa (nostril, bibir dan kelopak mata) dari peneliti, dan juga
ketika ditelan.
Suatu senyawa yang telah dikenal untuk menghasilkan sensasi dingin adalah mentol (2-
isopropil-5-metil-sikloheksanol), yang telah lama digunakan sebagai aditif, misalnya, dalam
aroma makanan dan produk higienis oral. Hal ini dikarenakan mentol tersebut menghasilkan
sensasi dingin pada mulut, dan juga karena memiliki rasa dan bau mint yang menyegarkan.
Efek pendinginan mentol tersebut adalah karena aksi mentol pada ujung-ujung syaraf tubuh
manusia yang mendeteksi rangsangan panas dan dingin. Khususnya, mentol dipercaya dapat
mengaktifkan reseptor-reseptor dingin pada ujung-ujung syaraf. Akan tetapi, penggunaan
mentol terbentur oleh bau mint yang sangat kuat dan relatif mudah menguap (bersifat volatil).
Telah ditemukan bahwa icilin dapat menghasilkan efek pendinginan yang sama dengan
mentol. Icilin memiliki sejumlah keuntungan dibanding mentol, sebagai contoh icilin lebih
potensial, dan memiliki toksisitas akut yang lebih rendah, karena sifat anaestetiknya yang lemah.
Icilin dianggap sebagai senyawa yang sangat berguna untuk aplikasi farmakologi karena rasa
dan bau mentolnya yang lebih ringan dan tidak menyerap pada kulit. Akan tetapi, belum ada
penjelasan yang menyatakan icilin sebagai pengganti mentol untuk aplikasi non-farmasi.
Example 2: Preparation of ß-(o-hydroxyanilino)-m-chloropropiophenone hydrochloride
Dimethylamino-m-chloropropiophenone hydrochloride (74.9 g, 0.30 mol) was dissolved in
50% aqueous ethanol (700 ml) at reflux. 2-Aminophenol (32.9 g, 0.30 mol) was then added and
the resulting red solution was refluxed for a further 2 hours. The reaction mixture was allowed to
cool to room temperature and then extracted twice with ethyl acetate (2 x 100 ml). Note that brine
was also added at this point to allow the two layers to separate effectively). The organic extracts
were combined and an excess of concentrated hydrochloric acid (47 ml) was added. The solution
was concentrated in vacuo and then allowed to cool. The precipitate that formed was filtered of,
washed with diethyl ether and dried in vacuo to yield a cream powder (38.1 g, 40%).
Contoh 2: Pembuatan ß-(o-hidroksianilino)-m-kloropropiofenon hidroklorida
Dimetilamino-m-kloropropiofenonhidroklorida (74,9 g, 0,30 mol) dilarutkan dalam 50%
etanol berair (700 ml) pada kondisi refluks. Kemudian ditambahkan 2-aminofenol (32,9 g, 0,30
mol) dan larutan merah yang dihasilkan direfluks selama 2 jam lagi. Campuran reaksi tersebut
dibiarkan mendingin ke suhu ruang dan kemudian diekstraksi dua kali dengan etil asetat (2 x
100 ml). Air garam juga ditambahkan pada kondisi iniuntuk memungkinkan terpisahnya dua
lapisan secara efektif. Ekstrak organiknyadigabungkan dan ditambahkan asam hidroklorat
pekat yang berlebihan (47 ml).Larutan ini dipekatkan dalam ruang vakum dan kemudian
dibiarkan mendingin.Endapan yang terbentuk disaring, dibilas dengan dietil eter dan
dikeringkan dalam kondisi vakum untuk menghasilkan serbuk berwarna krem (38,1 g,40%).
Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
13
DEVICE FOR SEPARATING MULTI-PHASE FLUIDS.
(PERALATAN PEMISAH FLUIDA MULTI-FASE)
The present application concerns a device called a separator for separation of multiphase
fluid, comprising a preferably cylindrical container with an inlet, a first outlet for liquid with a
higher gravity (for example water), a second outlet for liquid with a lower gravity (for example
oil) and a third outlet for gas.
Aplikasi ini berkenaan dengan peralatan yang disebut separator untuk pemisahan fluida
multi-fase, yang terdiri dari suatu wadah yang berbentuk silinder dengan suatu lubang masuk,
suatu lubang keluar pertama untuk cairan dengan berat jenis yang lebih besar (misalnya air),
suatu lubang keluar kedua untuk cairan dengan berat jenis yang lebih rendah (misalnya
minyak) dan suatu lubang keluar ketiga untuk gas.
The prior art contains gravitation separators of the above type for separation of fluids
such as oil, water and gas which are used in a number of contexts in process plants on platforms
and production ships or on the sea bed. However, depending on their capacity, such separators
are large and heavy and require a lot of space.
Teknik sebelumnya telah membahas separator gravitasi dari tipe yang tersebut di atas
untuk pemisahan fluida seperti minyak, air dan gas yang digunakan dalam berbagai konteks
pada kilang-kilang proses pada anjungan-anjungan dan kapal-kapal produksi atau di dasar laut.
Akan tetapi, tergantung dari kapasitasnya, separator tersebut besar dan berat serta memerlukan
ruang yang besar.
The prior art also contains a new type of separator, called a pipe separator, that has been
developed by the applicant of the present application and is based on separation in a pipe by
means of laminar flow of the separable fluid in the pipe. This type of separator is very effective,
requires little space and can be used at great depths of the sea.
Teknik sebelumnya juga telah membahas separator tipe baru, yang disebut separator
pipa, yang telah dikembangkan oleh pemohon aplikasi ini dan didasarkan atas pemisahan dalam
suatu pipa dengan bantuan aliran laminer dari fluida yang dapat berpisah yang ada dalam pipa.
Separator tipe ini sangat efektif, memerlukan ruang yang kecil dan dapat digunakan pada
kedalaman laut yang jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar