Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  Oleh: Ir. Kamiludin
  Sebelum lebih jauh membahas kalimat
  berbahasa Inggris, coba kita perhatikan kalimat berikut:
  Ibu // mencuci // baju
  S P O
  Kalimat tersebut cukup singkat dan sederhana
  serta mudah untuk dipahami. Kalimat tersebut adalah
  kalimat tunggal, yang tersusun dari tiga unsur kalimat,
  yaitu subyek (kata benda), predikat (kata kerja) dan
  obyek (kata benda). Artinya, masing-masing unsur
  kalimat tersebut hanya tersusun oleh satu kata.
  Namun kenyataannya, yang sering kita temukan
  sehari-hari di surat kabar, majalah, buku-buku serta
  tulisan lainnya, baik dalam bahasa Indonesia maupun
  bahasa Inggris, kalimat pada umumnya sangat panjang,
  dan jumlahnya sampai beberapa baris serta mengandung
  puluhan kata atau bahkan sampai ada yang ratusan kata.
  Kalimat yang panjang bisa terbentuk karena
  beberapa hal, antara lain karena ada unsurnya yang
  mengalami perluasan, yaitu dengan adanya keterangan
  yang bisa saja menerangkan subyek, atau menerangkan
  obyek, atau menerangkan predikat. Sebagai contoh, bila
  kalimat di atas mengalami perluasan subyek, maka
  kalimat tersebut bisa saja menjadi:
  “Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.”
  S P O
  Subyek dari kalimat di atas adalah “Ibu yang
  memiliki rumah besar”. Subyek kalimat ini bukan
  merupakan kata, melainkan frase (kelompok kata), yang
  disebut juga sebagai “frase benda” atau “noun phrase”,
  sedangkan P dan O-nya tetap berupa “kata”. Jadi unsurunsur
  dalam kalimat (yaitu S-P-O-K, dsb.) dapat berupa:
  kata, frase (kelompok kata), atau klausa. Perhatikan
  bahwa kata “yang memiliki” dalam kalimat tersebut
  bukanlah merupakan predikat karena predikat dari
  kalimat tersebut adalah “mencuci”.
  Kata atau kelompok kata yang menerangkan
  subyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.
  Kata atau kelompok kata yang menerangkan
  predikat disebut adverbia; yaitu menerangkan kerja.
  Kata atau kelompok kata yang menerangkan
  obyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.
  Contoh lain:
  “Seorang wanita muda yang memiliki rumah besar
  mencuci baju.”
  “Seorang wanita muda, cantik, dan seksi,
  yang memiliki rumah besar, mencuci baju.”
  Dalam setiap kalimat tunggal, hanya boleh
  ada satu predikat, namun bisa terdapat lebih dari satu
  subyek, obyek, ajektiva, maupun adverbia.
  Bila yang mengalami perluasan adalah
  obyeknya, maka kalimat tersebut bisa menjadi:
  “Ibu mencuci baju yang dibelikan ayah tempo hari.”
  “Ibu mencuci baju kebaya, kesayangannya,
  yang dibeli ayah tempo hari.”
  Bila yang mengalami perluasan adalah
  predikatnya, maka kalimat tersebut bisa saja menjadi:
  “Ibu mencuci baju dengan menggunakan sabun.”
  S
  P O
  P O
  S
  adjective
  ajektiva
  ajektiva
  S
  P
  O adverbia
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  2
  Predikat dari kalimat di atas adalah “mencuci”,
  frase “dengan menggunakan sabun” adalah keterangan
  dari predikat atau dalam bahasa Inggris disebut adverb.
  Keterangan predikat dalam Bahasa Indonesia
  memang biasanya ditulis setelah obyek dari suatu
  kalimat.
  “Ibu mencuci baju dengan menggunakan
  sabun colek di kamar mandi, sehabis mandi.”
  Frase “dengan menggunakan sabun colek di
  kamar mandi, sehabis mandi” adalah keterangan dari
  predikat yang juga disebut “adverbia”.
  Dengan demikian bila kalimat di atas
  mengalami perluasan pada seluruh unsurnya, yaitu
  subyek, predikat dan obyeknya sekaligus maka akan
  menjadi kalimat yang cukup panjang yaitu:
  “Seorang wanita muda, cantik, dan seksi, yang
  memiliki rumah besar, mencuci baju kebaya
  kesayangannya, yang dibelinya tempo hari, dengan
  menggunakan sabun colek di kamar mandi, sehabis
  mandi.”
  Sekali lagi, inti dari kalimat tunggal yang
  panjang tersebut adalah “ibu mencuci baju”.
  Kalimat juga bisa meluas karena membentuk
  kalimat majemuk, yaitu kalimat yang tersusun dari dua
  atau lebih kalimat tunggal, dimana antara kalimat tunggal
  satu dengan kalimat tunggal lainnya dihubungkan oleh
  kata penghubung. Contohnya adalah sebagai berikut:
  “Ibu mencuci baju sementara ayah
  membersihkan halaman.”
  Kalimat ini disebut kalimat majemuk yang
  terdiri dari dua kalimat tunggal, yaitu, kalimat tunggal
  “Ibu mencuci baju” dan kalimat tunggal “Ayah
  membersihkan halaman” serta dihubungkan oleh kata
  penghubung “sementara”.
  Kalimat majemuk yang tertulis di atas tersebut
  memiliki dua subyek, dua predikat dan dua obyek.
  Tentu saja bila kalimat ini mengalami perluasan pada
  masing-masing unsurnya akan terbentuklah kalimat
  yang cukup panjang bahkan lebih panjang dari kalimat
  tunggal yang telah kita bahas sebelumnya. Demikian
  juga bila kalimat majemuk tersebut tersusun dari tiga
  atau lebih kalimat tunggal maka dapat dibayangkan
  betapa panjang kalimat perluasan yang akan
  dihasilkan.
  Contoh kalimat majemuk yang penting dan
  sering kita jumpai adalah kalimat majemuk
  bertingkat, dimana di dalamnya terdapat kalimatkalimat
  tunggal: anak kalimat dan induk kalimat.
  Hubungan yang terjadi di antara anak kalimat dan
  induk kalimat adalah hubungan sebab akibat, dimana
  anak kalimat berisi sebab dan induk kalimat berisikan
  akibat.
  Kajian “Kalimat Majemuk Bertingkat” ini
  merupakan hal paling penting untuk dipahami karena
  sebagian besar kalimat informasi yang berada dalam
  bentuk tulisan disajikan dalam bentuk “Kalimat
  Majemuk Bertingkat”.
  Contoh:
  Budi tidak lulus ujian akhir karena ia malas
  belajar.
  Kalimat ini terdiri dari dua kalimat tunggal:
  “Budi //tidak lulus ujian” (induk kalimat),
  S P
  dan
  “Budi// malas belajar” (anak kalimat)
  S P
  Hubungan yang berlaku adalah “sebab
  akibat”.
  Karena puluhan orang berada dalam ruang
  yang sempit, udara di dalam ruang tersebut menjadi
  pengap.
  Dua kalimat tunggalnya:
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  3
  “Puluhan orang//berada// dalam ruang yang sempit.”
  S P K (adv.)
  dan
  “Udara// di dalam ruang // menjadi pengap.”
  S K P
  Hubungannya: sebab-akibat
  Demikianlah gambaran singkat mengenai
  kalimat panjang yang biasa kita temukan sehari-hari,
  sebelum kita melangkah kepada hal-hal lain yang juga
  perlu diketahui dan dipahami.
  Fenomena yang telah kita bahas di atas juga
  berlaku untuk bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris
  dan bahasa asing lainnya. Inilah yang membuat
  kebanyakan orang merasa sulit dan frustrasi untuk
  memahami tulisan berbahasa asing, padahal letak
  permasalahannya adalah karena mereka tidak tahu
  struktur bahasa secara umum termasuk struktur Bahasa
  Indonesia sekalipun.
  Setelah menyadari kekeliruan selama ini, juga
  ada hal lain yang perlu kita ketahui dari bahasa Inggris,
  yang menimbulkan kesulitan dalam memahami makna
  tulisan, yaitu tidak tertibnya urutan atau susunan dari
  unsur-unsur kalimatnya, berbeda dengan Bahasa
  Indonesia yang biasanya tertib. Sebagai contoh, pada
  Bahasa Indonesia umumnya predikat diikuti oleh obyek,
  dan apabila ada keterangan predikat maka keterangan
  tersebut ditulis setelah obyek, paling belakang, misalnya:
  “Ibuku // membaca // tabloid // untuk
  S P O K
  mengetahui kasus perceraian itu.”
  “Para siswa lulusan SMU // mengisi // formulir
  pendaftaran mahasiswa baru // sebagai tahap awal proses
  penyaringan.”
  Sedangkan dalam bahasa Inggris, keterangan
  predikat atau adverb pada umumnya ditulis sebelum
  predikat (kata-kerja) itu sendiri atau diantara predikat dan
  obyek:
  Contohnya:
  “The jobs were carefully performed by the
  workers.”
  Kata “carefully” (yang artinya “secara
  seksama”) yang merupakan keterangan predikat
  ditulis sebelum kata “performed” (artinya
  “dilaksanakan”), yang merupakan predikat.
  Bila kalimat tersebut kita terjemahkan apa
  adanya sebagaimana susunan Bahasa Inggrisnya maka
  akan berbunyi:
  “Pekerjaan secara seksama dilaksanakan
  oleh pekerja.”
  Atau kalimat di atas tadi mungkin saja tertulis:
  “My mother // read // to know the divorcement case //
  the tabloid.”
  Yaitu dengan susunan: S-P-K-O
  Yang bila diterjemahkan apa adanya berbunyi:
  “Ibuku membaca untuk mengetahui kasus
  perceraian itu tabloid.”
  Penulisan kalimat semacam ini kurang lazim
  dalam Bahasa Indonesia dan bahkan menjadi kabur
  maknanya, adapun penulisan yang lazim adalah
  sebagai berikut:
  “Pekerjaan dilaksanakan oleh pekerja
  secara seksama.”
  “Ibuku membaca tabloid untuk mengetahui
  kasus perceraian itu.”
  Contoh lain:
  “The applicants have in the past developed
  various structures of the type described above which
  have proved particularly appropriate and effective.”
  have in the past developed = have developed in the
  P K
  past
  S P adverb
  O
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  4
  Sehingga bila kita menerjemahkan ke dalam
  bahasa Indonesia dengan susunan yang apa adanya
  menjadi janggal kedengarannya, yaitu:
  “Pemohon telah mengembangkan di massa lalu
  berbagai tipe struktur yang diungkapkan di atas yang
  terbukti sangat cocok dan efektif”.
  ` Sedangkan terjemahan yang baik adalah “Di
  massa lalu, pemohon telah mengembangkan berbagai
  tipe struktur yang diungkapkan di atas yang terbukti
  sangat cocok dan efektif”.
  Atau
  “Pemohon telah mengembangkan berbagai tipe
  struktur yang diungkapkan di atas, di massa lalu, yang
  terbukti sangat cocok dan efektif”.
  Keterangan Subyek atau Keterangan Obyek
  (Adjective):
  Subyek dan Obyek dalam setiap kalimat
  merupakan kata benda atau yang dianggap sebagai
  benda, baik benda nyata maupun benda abstrak,
  sedangkan predikat pada setiap kalimat merupakan kata
  kerja atau to be. Oleh karena itu subyek atau obyek bila
  mengalami perluasan oleh karena adanya keterangan
  subyek atau keterangan obyek umumnya diberikan
  dengan kata “yang” atau “dimana”, seperti berikut ini:
  “Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.”
  “Ibu// mencuci //baju yang dibelikan ayah tempo hari.”
  “Rumah dimana saya tinggal// terbuat// dari batako”
  Ingat kata “yang memiliki” dan kata “yang
  dibeli” bukan merupakan predikat melainkan adjective
  karena predikat dari kalimat tersebut adalah “mencuci”.
  Beda predikat dan adjective adalah:
  Predikat tidak boleh diawali dengan kata
  “yang”, sedangkan adjective hampir selalu di dahulu
  oleh kata “yang”.
  Di dalam bahasa Inggris kalimat tersebut dapat ditulis:
  “The woman having the big house // washes // the
  dress.”
  Kata “having” di sini bukan merupakan
  predikat sehingga tidak boleh diartikan dengan
  “memiliki” tetapi harus diartikan sebagai “yang
  memiliki”, sekali lagi predikat dari kalimat ini adalah
  “washes” (mencuci).
  Juga untuk kalimat yang kedua:
  “The woman // washes // the dress bought by father
  few days ago.”
  Bentuk pasifnya:
  “The dress bought by father few days ago // is washed
  // by The woman.”
  Kata “bought” di sini tidak boleh diartikan
  dengan “dibeli” tetapi harus diartikan dengan “yang
  dibeli” karena bukan merupakan predikat.
  Ciri-ciri dari kata-kata yang menerangkan
  subyek atau obyek adalah kata dengan akhiran “–ing”
  tetapi tanpa didahului dengan “to be” untuk kondisi
  kalimat aktif (contohnya “having” tanpa “to be”),
  atau di dahului oleh kata penunjuk “which” (contohnya
  “which have”, jadi “having” tanpa “to be” = “which
  have”); sedangkan untuk kondisi pasif adalah dengan
  kata kerja bentuk ketiga atau kata kerja yang
  berakhiran “–ed” tanpa didahului “to be” (contohnya
  “bought” tanpa “to be”), atau di dahului oleh kata
  penunjuk “which” (contohnya “which is bought”, jadi
  “bought” tanpa “to be” = “which is bought”).
  Kata “which” ini akan membentuk apa yang
  disebut dengan “klausa”.
  Sehingga kalimat di atas bisa ditulis menjadi:
  “The woman which have the big house// washes// the
  dress.”
  Pada kalimat ini “klausa” bertindak sebagai
  “subyek”.
  adjective
  P
  P adjective
  adjective P
  Klausa (S)
  S
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  5
  “The woman// washes// the dress which is bought by
  S P O
  father// few days ago.”
  K
  (Obyek dari kalimat di atas berupa klausa)
  Jenis-jenis kata penunjukan selain “which” yang
  sering kita temukan dalam bahasa Inggris antara lain
  adalah whose, who, whom, where, wherein, that, dll.
  Seluruh kata penunjuk ini di dalam bahasa Indonesia
  boleh diartikan dengan “yang” bila menunjuk pada
  makhluk hidup (manusia, hewan); atau “ketika” bila
  menunjuk pada waktu (hari, bulan, tahun); atau “tempat”
  bila menunjuk pada tempat (rumah, sekolah, ember); atau
  “dimana” bila belum jelas bendanya (abstrak, seperti:
  urutan, metode, kegiatan, dll).
  Contoh:
  “The house in which we ware born is located
  in Jakarta”
  “Rumah tempat kami dilahirkan berlokasi di
  Jakarta”
  “The tunnel to which the trains was passed is
  burned”
  “Terowongan tempat melintasnya kereta dilalap
  api”
  atau
  “Terowongan yang dilintasi kereta
  dilalap api”
  “The day in which the disaster is occurred”
  “Hari ketika terjadinya bencana”
  Ingat, ketiga klausa di atas ini hanya
  menunjukkan benda, dan belum mencakup predikat.
  Jadi, bila ingin membentuk kalimat lebih lanjut, klausaklausa
  tersebut baru hanya menempatkan diri sebagai
  subyek (S), atau obyek (O), atau penunjuk keterangan
  (K).
  Contoh:
  “The house in which we ware born // was
  built // in 1960”
  “Rumah tempat kami dilahirkan // dibangun //
  tahun 1960”
  Keterangan Predikat (Adverb):
  Keterangan predikat (adverb) pada kalimat
  umumnya diberikan dengan kata-kata: “dengan cara”,
  “dengan menggunakan”, “secara”, “untuk”, atau
  dengan kata-kata yang menunjukkan lokasi, waktu atau
  kondisi terjadinya sesuatu.
  Contohnya:
  “The jobs// were carefully performed// by the
  workers.”
  “Pekerjaan // dilaksanakan // oleh pekerja secara
  teliti.”
  S P K
  Ciri-ciri keterangan predikat (adverb) di
  dalam Bahasa Inggris diberikan dengan kata-kata yang
  berakhiran –ly seperti “carefully”, “hardly”,
  “happily”, “sadly”, “rotatably”, “pivotably”,
  “smoothly”, “beautifully”, dll. dan biasanya dituliskan
  sebelum atau setelah predikat (verb); atau dengan
  awalan “by” misalnya, “by using”, “using” (dengan
  menggunakan), “by mean of” (dengan bantuan), dsb.
  Pola lain yang biasa kita temukan dalam Bahasa
  Inggris adalah dimana kata kerja atau predikat dalam
  suatu kalimat bisa saja ditulis di akhir kalimat. Kondisi
  ini terutama terjadi pada kalimat pasif yang tidak
  memiliki obyek. Contohnya:
  To a glass of water sugar was added.
  (Pada segelas air) (gula) (ditambahkan)
  K S P
  Sedangkan dalam bahasa Indonesia yang benar
  kalimat tersebut harus diterjemahkan sebagai:
  “Ke dalam segelas air ditambahkan gula.” atau
  “Gula ditambahkan ke dalam segelas air.”
  Klausa (S)
  klausa
  Klausa (O)
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  6
  Selain itu masih banyak lagi pola atau ciri khas
  dalam Bahasa Inggris yang harus kita sesuaikan dengan
  pola yang berlaku dalam bahasa Indonesia agar dapat
  diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan benar.
  Kalimat Majemuk:
  Sebagaimana yang telah kita bahas sedikit di atas
  tentang kalimat majemuk, hubungan antar kalimat di
  dalam kalimat majemuk bisa bermacam-macam antara
  lain hubungan kesetaraan yang dihubungkan oleh kata
  penghubung:
   dan (and)
   juga (also, as well as)
   serta (and, as well)
   selain itu, disamping itu (in addition to)
   ketika (when)
   sebelum (before)
   setelah, sesudah (after)
   sambil, sementara, sementara itu (while)
   Dll.
  Hubungan pertentangan yang dihubungkan oleh kata:
   tetapi (but)
   namun (but)
   akan tetapi (However)
   sebaliknya (in contrast, contrary)
   meskipun, walaupun (although, even if, though)
   Dll.
  Hubungan sebab akibat yang dihubungkan oleh kata:
   karena (because, cause of, due to)
   sehingga (so that)
   oleh karena itu (therefore)
   dengan demikian (accordingly, namely, therefore)
   supaya, agar (in order to)
  Pada dasarnya kata penghubung pada kalimat
  baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris
  memiliki maksud yang sama, hanya saja cara penulisan
  atau peletakannya dalam kalimat yang mungkin berbeda.
  Sebagai contoh:
  Kata “Akan tetapi” (however) dalam bahasa
  Indonesia lazimnya ditulis pada awal kalimat lanjutan,
  sedangkan dalam Bahasa Inggris biasanya berada di
  tengah atau di akhir kalimat lanjutan.
  Contoh kalimat majemuk:
  “ Since every gas and oil producer wants to
  optimise the operating conditions of their process
  plants, there have been several attempts to find
  improved solutions to overcome process perturbations
  caused by slugging in the upstream production
  system.”
  Intinya, untuk dapat memahami isi kalimat
  dengan baik, terutama kalimat Bahasa Inggris, yang
  harus diperhatikan adalah:
   Kenali dulu dengan jelas mana unsur-unsurnya
  (subyek, predikat atau obyeknya) dan masingmasing
  keterangan subyek, keterangan obyek atau
  keterangan predikatnya (bila ada).
   Susun kembali berdasarkan urutan nalar yang baik.
   Dan jika kalimatnya termasuk kalimat majemuk,
  kenali mana anak kalimat dan mana induk kalimat
  termasuk juga kata penghubungnya, hubungan apa
  yang terjadi (pertentangan, sebab akibat, atau
  kesetaraan) dengan terlebih dulu mengetahui ciricirinya
  seperti yang telah kita bahas di atas.
   Perjelas atau pertajamlah hubungan antara anak
  kalimat dengan induk kalimat, karena umumnya
  dalam bahasa Inggris, hubungan antara anak
  kalimat dan induk kalimat tidak kentara.
  Sebagai contoh perhatikan kalimat berikut:
  “Due to the time lapse for analgesics to
  reach effective blood concentrations and their target
  effect, the patient may experience pain during this
  time period.”
  “Karena adanya tenggang waktu bagi
  analgesik untuk mencapai konsentrasi darah efektif
  dan efek targetnya, pasien dapat mengalami nyeri
  selama periode waktu ini.” (kalimat majemuk
  bertingkat)
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  7
  “Gelas yang terbuat dari kaca, yang berisi air
  putih, dan piring yang terbuat dari bahan plastik, yang
  bersisi kue bolu, terletak di atas meja kaca, yang
  terdapat di ruang tamu, secara berdampingan”.
  Predikat kalimat di atas adalah “terletak”
  Inti dari kalimat tersebut adalah:
  “Gelas dan piring// terletak// di atas meja”
  S P K
  Hal lain yang sering kita temukan dalam tulisan
  berbahasa Inggris adalah kata “of”. Kata penghubung
  “of” ini menunjukkan hubungan kondisi dimana suatu
  bagian merupakan bagian (atau kepunyaan) dari bagian
  lainnya. Bila harus diartikan, kata “of” ini umumnya
  diartikan dengan “dari”, tetapi boleh saja tidak diartikan
  apa-apa. Contohnya:
  “exterior side of intake pipa” berarti “sisi luar dari pipa
  pemasukan” atau “sisi luar pipa pemasukan”.
  Hal penting yang tidak bisa diabaikan dalam
  menghasilkan karya terjemahan yang baik adalah
  penguasaan materi dari bidang yang bersangkutan.
  Sebagai contoh bila ingin menerjemahkan artikel tentang
  komputer, maka seorang penerjemah haruslah yang
  paham tentang komputer, misalnya harus mengetahui
  cara kerja komputer, komponen-komponen utama
  komputer, komponen pendukung, serta fungsinya
  terhadap kinerja komputer; harus memahami maksud dan
  arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam bidang
  komputer, misalnya istilah file, memori, hardisk,
  prosesor, format, software, hardware, byte, directory,
  folder, backup, ROM, RAM, USB, dan lain-lain.
  Untuk pemahaman lebih lanjut perhatikan
  sejumlah contoh terjemahan berikut:
  “The vehicle includes a seat supported on an
  upper surface of the rear upper portion of the vehicle
  main body and an article installation space for
  installing a small article such as a helmet which is
  situated above the rear wheel and below the seat and
  formed in the interior of the rear upper portion of the
  vehicle main body in such a manner as to open
  upwardly”.
  Kalau diterjemahkan:
  “Kendaraan tersebut mencakup suatu jok
  yang tertopang pada permukaan atas dari bagian atas
  sebelah belakang bodi utama kendaraan, dan suatu
  ruang penyimpanan barang untuk menyimpan benda
  kecil, seperti helm, yang terletak di atas roda belakang
  dan di bawah jok dan yang terbentuk di dalam bagian
  atas sebelah belakang dari bodi utama kendaraan
  sedemikian rupa sehingga membuka ke atas”.
  Ini adalah kalimat tunggal dengan susunan: S-P-O,
  dengan:
  S = the vehicle
  P = include
  O = a seat supported on an upper surface of the rear
  upper portion of the vehicle main body and an article
  installation space for installing a small article such as
  a helmet which is situated above the rear wheel and
  below the seat and formed in the interior of the rear
  upper portion of the vehicle main body in such a
  manner as to open upwardly”.
  Yang menarik dari kalimat di atas adalah
  obyeknya, yaitu terdiri dari dua benda (benda
  majemuk) dan masing-masing bendanya diberi
  keterangan (adjective).
  Inti dari kalimat tersebut adalah:
  “The vehicle // includes // a seat and an
  article installation space.”
  (“Kendaraan tersebut // mencakup // suatu jok
  dan suatu ruang penyimpanan barang”) (kalimat
  tunggal),
  selebihnya adalah keterangan.
  Contoh lain:
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  8
  “Another important aspect of the invention
  involves a method of treating a hepatitis C viral
  infection in a mammal by administering to the mammal
  an anti-hepatitis C virally effective amount of a
  compound of formula 1, a therapeutically acceptable
  salt thereof, or a composition as described above, alone
  or in combination with one or more of: interferon
  (pegylated or not), or ribavirin, or one or more other
  anti-HCV agent, all of which administered together or
  separately. “
  “Aspek penting lainnya dari invensi ini
  melibatkan suatu metode pengobatan infeksi virus
  hepatitis C pada mamalia dengan cara memberikan,
  pada mamalia tersebut, sejumlah efektif anti-hepatitis C
  dari senyawa formula I, garamnya yang cocok untuk
  terapi, atau suatu komposisi seperti yang diungkapkan di
  atas, secara mandiri atau dalam kombinasi dengan satu
  atau lebih: interferon (yang terpegilasi ataupun tidak),
  atau ribavirin, atau satu atau lebih zat anti-HCV lainnya,
  yang diberikan secara bersamaan atau secara terpisah.”
  (kalimat tunggal)
  “Generally speaking an absorption/ desorption
  process is classified as a continuous process when
  sorption, rinsing and desorption are conducted
  simultaneously and the product flow is uninterrupted.”
  “Umumnya suatu proses absorpsi/desorpsi
  digolongkan sebagai proses kontinu bila absorpsi,
  pembilasan, dan desorpsi, dilakukan secara simultan dan
  aliran produknya tidak disela.” (Kalimat Majemuk
  bertingkat)
  Suatu proses absorpsi/desorpsi // digolongkan
  S P
  sebagai proses kontinu. (Induk kalimat);
  Absorpsi, pembilasan, dan desorpsi //
  S
  dilakukan secara simultan. (Anak kalimat pertama);
  P
  Aliran produknya // tidak disela. (Anak
  S P
  kalimat kedua).
  “The magnets can have different magnetic
  strength, achieved by various means such as providing
  the magnets with different magnetizations or sizes.
  Equal size magnets having different degrees of
  magnetization, different sized magnets with equal
  unit degrees of magnetization, or blending of the two
  can be used”.
  “Magnet dapat memiliki kekuatan yang
  berbeda, yang dicapai melalui berbagai cara seperti
  penyajian magnet tersebut dengan magnetisasi atau
  ukuran yang berbeda. Magnet berukuran sama yang
  memiliki tingkat magnetisasi yang berbeda, magnet
  berukuran berbeda dengan tingkat magnetisasi yang
  sama, ataupun gabungan dari keduanya dapat
  digunakan.”
  “To achieve the desired low level of friction,
  ferro-fluid bearings are preferably employed as an
  interface between the magnets and enclosure.
  Ferrofluids are dispersions of finely divided magnetic
  or magnetizable particles, generally ranging between
  about 30 and 150 Angstroms in size, and dispersed in
  a liquid carrier.”
  “Untuk mencapai tingkat friksi rendah yang
  diharapkan, sebaiknya digunakan bantalan fluida-fero
  sebagai suatu antar-muka di antara magnet dan
  penutup. Fluida-fero tersebut merupakan dispersi
  magnet yang terpecah halus atau partikel-partikel
  yang dapat dimagnetisasi, yang ukurannya umumnya
  berkisar antara 30 hingga 150 Angstrom, dan
  terdispersi dalam suatu pembawa cair.“
  “More than a hundred semicontinuous
  processes are known, but only about six have any real
  industrial significance.”
  “Lebih dari seribu proses semi-kontinu
  dikenal, tetapi hanya sekitar enam yang mempunyai
  nilai industri yang nyata.” (Kalimat Majemuk
  Bertingkat)
  “Light sources other than LEDs may,
  however, also be used, such as incandescent light
  sources provided with the required optical filters.
  Laser diodes may be used as the light sources of
  choice in cases where a particularly narrow spectral
  illumination profile is needed.”
  Akan tetapi, sumber sinar selain dari LED
  dapat juga digunakan, seperti sumber sinar pijar yang
  dilengkapi dengan filter optik yang dibutuhkan. Dioda
  laser dapat digunakan sebagai sumber sinar yang
  dipilih jika profil iluminasi spektrum yang sangat
  sempit dibutuhkan
  Idiom:
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  9
  Hal penting lainnya yang juga harus diketahui
  untuk dapat memahami teks berbahasa Inggris adalah
  memahami makna idiom sebagai berikut:
  CAUSE:
  Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
  ‘karena’:
  Because
  Since
  For
  Doe to
  Caused by
  As
  In as much as
  Whereas
  On account of the fact that
  In that
  Because of the fact that
  In view the fact that
  Owing to the fact that
  Doe to the fact that
  Attributable to
  Down to
  On the ground that
  By reason of
  As a result of
  Thanks to
  #________operating frequencies, and other
  configuration settings, are defined in software, makes it
  possible for individuals to reprogram such operating
  frequency and other configuration settings.
  Karena seting frekuensi pengoperasiannya dan
  konfigurasi lainnya terdapat dalam perangkat lunak,
  dimungkinkan bagi seseorang untuk memprogram
  kembali dan mengubah frekuensi operasi dan seting
  konfigurasi tersebut.
  Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
  ‘selama, sejauh’:
  As far as
  In so far as
  As long as
  Given that
  As much as
  The water can be used in an amount as long as
  the formation of a film of the claimed composition can be
  provided.
  Including more complex instrumentation. will
  further optimise the detector, as long as the production
  system remains pigable.
  PURPOSE:
  Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
  ‘agar, demi, supaya, dengan tujuan, agar supaya’:
  In order to
  To the end that
  In the hope that
  In order that
  For fear that (negatif)
  So that
  With the intention that
  For the purpose that
  In order to optimise the performance of the
  computer unit, the location of the slug detector must be
  adapted to the slug handling capabilities of the
  downstream process.
  CONDITION:
  Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
  ‘kalau saja ... tidak’:
  But that
  Only (that)
  Except that
  Beyond that
  Save/saving that
  Other than (the fact that)
  But for the fact that
  Except for the fact that
  #_______one of the props caught on fire, the show
  would have gone very well.
  Kalau saja salah satu tiangnya tidak terbakar, niscaya
  pertunjukan itu akan baik-baik saja
  CONDITION:
  Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
  ‘asalkan, dengan syarat’:
  Provided
  Providing
  Providing/ Provided that
  On condition that
  To the extent that
  To the degree that
  Only if
  CONTRAST:
  Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna
  ‘walaupun’:
  Assuming (that)
  Regardless of the fact that
  Notwithstanding (the fact) that
  Despite that
  Despite the fact that
  In spite of the fact that
  Inspite the fact
  Just the same
  Granted (that)
  Admitted that
  Conceded (that)
  All the same
  At the same time
  Nonetheless
  Nevertheless
  In the face of
  In any case
  Despite that of (the fact that)
  Event with
  Even though
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  10
  Not considering
  Even so
  Be that as it may
  Yet
  However
  On the other hand
  On the ground(s) that
  Still
  Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘karena
  sekarang’:
  In that
  Now that
  Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘kalaukalau,
  untuk jaga-jaga’:
  In case
  Just in case
  For fear that
  Lest
  In the event that
  Semoga tulisan yang singkat ini bisa
  bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi para pembaca.
  Jakarta 16 Agustus, 2004
  Ttd
  Penulis
  Email: kamil_saja@yahoo.com
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  11
  Tarif dan Ketentuan Jasa Layanan Terjemahan kami adalah sebagai berikut:
  Rp. 25.000 per halaman Bahasa Inggris (Inggris ke Indonesia)
  CONTOH-CONTOH TERJEMAHAN KAMI
  TETRAHYDROPYRIMIDINE-2-ONE DERIVATIVES AND THEIR USES
  The inventions relates to compounds which are capable of producing a cooling sensation when
  they are brought into contact with the human body. Such compounds have applications in many
  fields, particularly in oral and personal hygiene products and foodstuffs.
  Tetrahydropyrimidine-2-one compounds are known to be useful in pharmaceutical
  preparations. The compounds are said to be of value for therapeutic applications as potential
  psychotropic drugs.
  As a result of pharmacological research into these tetrahydropyrimidine-2-one
  derivatives, it was discovered that icilin (also known as AG-3-5, chemical name 1-
  [2-hydroxyphenyl]-2- [2-nitrophenyl]-1,2,3,6-tetrahydropyrimidine-2-one) produced sensations of
  coldness when in contact with mucous membranes (nostrils, lips and eyelids) of the researchers,
  and also when ingested.
  A known compound for producing a sensation of cold is menthol (2-isopropyl-
  5-methyl-cyclohexanol), which has been extensively applied as an additive in, for example,
  foodstuffs and oral hygiene products. It is used primarily because it elicits a sensation of coolness
  in the mouth, and because it has a pleasing mint flavour and odour. The cooling effect of
  menthol is due to the action of menthol on the nerve endings of the human body which detect hot
  and cold stimuli. In particular, menthol is believed to activate cold receptors on nerve endings.
  However, the use of menthol is limited by its strong minty smell and relative volatility.
  It was found that icilin was capable of producing the same cooling effect as menthol.
  Icilin has a number of advantages over menthol, for example it is more potent, and has a lower
  acute toxicity, due to its lack of anaesthetic properties. Icilin was considered to be a particularly
  useful compound for pharmacological applications because it lacks the flavour and odour of
  menthol and is not readily absorbed through the skin. However, icilin has not been disclosed as a
  replacement for menthol for non-pharmaceutical applications.
  TURUNAN TETRAHIDROPIRIDINA-2-ON DAN PENGGUNAANNYA
  Invensi ini berhubungan dengan senyawa-senyawa yang dapat menghasilkan sensasi
  dingin saat kontak dengan tubuh manusia. Senyawa-senyawa semacam ini memiliki aplikasi
  dalam berbagai bidang, khususnya pada produk higienis oral dan tubuh serta aroma makanan.
  Senyawa-senyawa tetrahidropirimidina-2-on telah dikenal bermanfaat dalam pembuatan
  zat farmasi. Senyawa tersebut bermanfaat bagi aplikasi terapi sebagai obat-obat psikotropik yang
  potensial.
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  12
  Hasil penelitian farmakologi terhadap turunan tetrahidropirimidina-2-on ini
  mengungkapkan bahwa icilin (yang juga disebut sebagai AG-3-5, dengan nama kimia 1-[2-
  hidroksifenil]-4-[2-nitrofenil]-1,2,3,6-tetrahidropirimidina-2-on) menghasilkan sensasi dingin
  ketika kontak dengan membran mukosa (nostril, bibir dan kelopak mata) dari peneliti, dan juga
  ketika ditelan.
  Suatu senyawa yang telah dikenal untuk menghasilkan sensasi dingin adalah mentol (2-
  isopropil-5-metil-sikloheksanol), yang telah lama digunakan sebagai aditif, misalnya, dalam
  aroma makanan dan produk higienis oral. Hal ini dikarenakan mentol tersebut menghasilkan
  sensasi dingin pada mulut, dan juga karena memiliki rasa dan bau mint yang menyegarkan.
  Efek pendinginan mentol tersebut adalah karena aksi mentol pada ujung-ujung syaraf tubuh
  manusia yang mendeteksi rangsangan panas dan dingin. Khususnya, mentol dipercaya dapat
  mengaktifkan reseptor-reseptor dingin pada ujung-ujung syaraf. Akan tetapi, penggunaan
  mentol terbentur oleh bau mint yang sangat kuat dan relatif mudah menguap (bersifat volatil).
  Telah ditemukan bahwa icilin dapat menghasilkan efek pendinginan yang sama dengan
  mentol. Icilin memiliki sejumlah keuntungan dibanding mentol, sebagai contoh icilin lebih
  potensial, dan memiliki toksisitas akut yang lebih rendah, karena sifat anaestetiknya yang lemah.
  Icilin dianggap sebagai senyawa yang sangat berguna untuk aplikasi farmakologi karena rasa
  dan bau mentolnya yang lebih ringan dan tidak menyerap pada kulit. Akan tetapi, belum ada
  penjelasan yang menyatakan icilin sebagai pengganti mentol untuk aplikasi non-farmasi.
  Example 2: Preparation of ß-(o-hydroxyanilino)-m-chloropropiophenone hydrochloride
  Dimethylamino-m-chloropropiophenone hydrochloride (74.9 g, 0.30 mol) was dissolved in
  50% aqueous ethanol (700 ml) at reflux. 2-Aminophenol (32.9 g, 0.30 mol) was then added and
  the resulting red solution was refluxed for a further 2 hours. The reaction mixture was allowed to
  cool to room temperature and then extracted twice with ethyl acetate (2 x 100 ml). Note that brine
  was also added at this point to allow the two layers to separate effectively). The organic extracts
  were combined and an excess of concentrated hydrochloric acid (47 ml) was added. The solution
  was concentrated in vacuo and then allowed to cool. The precipitate that formed was filtered of,
  washed with diethyl ether and dried in vacuo to yield a cream powder (38.1 g, 40%).
  Contoh 2: Pembuatan ß-(o-hidroksianilino)-m-kloropropiofenon hidroklorida
  Dimetilamino-m-kloropropiofenonhidroklorida (74,9 g, 0,30 mol) dilarutkan dalam 50%
  etanol berair (700 ml) pada kondisi refluks. Kemudian ditambahkan 2-aminofenol (32,9 g, 0,30
  mol) dan larutan merah yang dihasilkan direfluks selama 2 jam lagi. Campuran reaksi tersebut
  dibiarkan mendingin ke suhu ruang dan kemudian diekstraksi dua kali dengan etil asetat (2 x
  100 ml). Air garam juga ditambahkan pada kondisi iniuntuk memungkinkan terpisahnya dua
  lapisan secara efektif. Ekstrak organiknyadigabungkan dan ditambahkan asam hidroklorat
  pekat yang berlebihan (47 ml).Larutan ini dipekatkan dalam ruang vakum dan kemudian
  dibiarkan mendingin.Endapan yang terbentuk disaring, dibilas dengan dietil eter dan
  dikeringkan dalam kondisi vakum untuk menghasilkan serbuk berwarna krem (38,1 g,40%).
  Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta
  13
  DEVICE FOR SEPARATING MULTI-PHASE FLUIDS.
  (PERALATAN PEMISAH FLUIDA MULTI-FASE)
  The present application concerns a device called a separator for separation of multiphase
  fluid, comprising a preferably cylindrical container with an inlet, a first outlet for liquid with a
  higher gravity (for example water), a second outlet for liquid with a lower gravity (for example
  oil) and a third outlet for gas.
  Aplikasi ini berkenaan dengan peralatan yang disebut separator untuk pemisahan fluida
  multi-fase, yang terdiri dari suatu wadah yang berbentuk silinder dengan suatu lubang masuk,
  suatu lubang keluar pertama untuk cairan dengan berat jenis yang lebih besar (misalnya air),
  suatu lubang keluar kedua untuk cairan dengan berat jenis yang lebih rendah (misalnya
  minyak) dan suatu lubang keluar ketiga untuk gas.
  The prior art contains gravitation separators of the above type for separation of fluids
  such as oil, water and gas which are used in a number of contexts in process plants on platforms
  and production ships or on the sea bed. However, depending on their capacity, such separators
  are large and heavy and require a lot of space.
  Teknik sebelumnya telah membahas separator gravitasi dari tipe yang tersebut di atas
  untuk pemisahan fluida seperti minyak, air dan gas yang digunakan dalam berbagai konteks
  pada kilang-kilang proses pada anjungan-anjungan dan kapal-kapal produksi atau di dasar laut.
  Akan tetapi, tergantung dari kapasitasnya, separator tersebut besar dan berat serta memerlukan
  ruang yang besar.
  The prior art also contains a new type of separator, called a pipe separator, that has been
  developed by the applicant of the present application and is based on separation in a pipe by
  means of laminar flow of the separable fluid in the pipe. This type of separator is very effective,
  requires little space and can be used at great depths of the sea.
  Teknik sebelumnya juga telah membahas separator tipe baru, yang disebut separator
  pipa, yang telah dikembangkan oleh pemohon aplikasi ini dan didasarkan atas pemisahan dalam
  suatu pipa dengan bantuan aliran laminer dari fluida yang dapat berpisah yang ada dalam pipa.
  Separator tipe ini sangat efektif, memerlukan ruang yang kecil dan dapat digunakan pada
  kedalaman laut yang jauh.