" WIDYA CASTRENA DHARMA SIDHA"

MENWA

Mengenai Saya

Foto saya
Saya di lahirkan di kota padi n industri exactly at karawang...sekarang saya scul di sekolah tinggi agama islam negeri(stain)cirebon...hal yang paling saya senegi n sangat berkesan yaitu aktif n bergabung trus ma anak-anak menwa, pramuka juga kumpul bareng ma nak aa boxer

Selasa, 18 November 2008

PEDOMAN DALAM MENULIS ATAU MEMAHAMI KALIMAT BAHASA INGGRIS

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

Oleh: Ir. Kamiludin

Sebelum lebih jauh membahas kalimat

berbahasa Inggris, coba kita perhatikan kalimat berikut:

Ibu // mencuci // baju

S P O

Kalimat tersebut cukup singkat dan sederhana

serta mudah untuk dipahami. Kalimat tersebut adalah

kalimat tunggal, yang tersusun dari tiga unsur kalimat,

yaitu subyek (kata benda), predikat (kata kerja) dan

obyek (kata benda). Artinya, masing-masing unsur

kalimat tersebut hanya tersusun oleh satu kata.

Namun kenyataannya, yang sering kita temukan

sehari-hari di surat kabar, majalah, buku-buku serta

tulisan lainnya, baik dalam bahasa Indonesia maupun

bahasa Inggris, kalimat pada umumnya sangat panjang,

dan jumlahnya sampai beberapa baris serta mengandung

puluhan kata atau bahkan sampai ada yang ratusan kata.

Kalimat yang panjang bisa terbentuk karena

beberapa hal, antara lain karena ada unsurnya yang

mengalami perluasan, yaitu dengan adanya keterangan

yang bisa saja menerangkan subyek, atau menerangkan

obyek, atau menerangkan predikat. Sebagai contoh, bila

kalimat di atas mengalami perluasan subyek, maka

kalimat tersebut bisa saja menjadi:

Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.

S P O

Subyek dari kalimat di atas adalah “Ibu yang

memiliki rumah besar”. Subyek kalimat ini bukan

merupakan kata, melainkan frase (kelompok kata), yang

disebut juga sebagai “frase benda” atau “noun phrase”,

sedangkan P dan O-nya tetap berupa “kata”. Jadi unsurunsur

dalam kalimat (yaitu S-P-O-K, dsb.) dapat berupa:

kata, frase (kelompok kata), atau klausa. Perhatikan

bahwa kata “yang memiliki” dalam kalimat tersebut

bukanlah merupakan predikat karena predikat dari

kalimat tersebut adalah “mencuci”.

Kata atau kelompok kata yang menerangkan

subyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.

Kata atau kelompok kata yang menerangkan

predikat disebut adverbia; yaitu menerangkan kerja.

Kata atau kelompok kata yang menerangkan

obyek disebut ajektiva; yaitu menerangkan benda.

Contoh lain:

“Seorang wanita muda yang memiliki rumah besar

mencuci baju.”

“Seorang wanita muda, cantik, dan seksi,

yang memiliki rumah besar, mencuci baju.”

Dalam setiap kalimat tunggal, hanya boleh

ada satu predikat, namun bisa terdapat lebih dari satu

subyek, obyek, ajektiva, maupun adverbia.

Bila yang mengalami perluasan adalah

obyeknya, maka kalimat tersebut bisa menjadi:

“Ibu mencuci baju yang dibelikan ayah tempo hari.”

“Ibu mencuci baju kebaya, kesayangannya,

yang dibeli ayah tempo hari.”

Bila yang mengalami perluasan adalah

predikatnya, maka kalimat tersebut bisa saja menjadi:

“Ibu mencuci baju dengan menggunakan sabun.”

S

P O

P O

S

adjective

ajektiva

ajektiva

S

P

O adverbia

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

2

Predikat dari kalimat di atas adalah “mencuci”,

frase “dengan menggunakan sabun” adalah keterangan

dari predikat atau dalam bahasa Inggris disebut adverb.

Keterangan predikat dalam Bahasa Indonesia

memang biasanya ditulis setelah obyek dari suatu

kalimat.

“Ibu mencuci baju dengan menggunakan

sabun colek di kamar mandi, sehabis mandi.”

Frase “dengan menggunakan sabun colek di

kamar mandi, sehabis mandi” adalah keterangan dari

predikat yang juga disebut “adverbia”.

Dengan demikian bila kalimat di atas

mengalami perluasan pada seluruh unsurnya, yaitu

subyek, predikat dan obyeknya sekaligus maka akan

menjadi kalimat yang cukup panjang yaitu:

“Seorang wanita muda, cantik, dan seksi, yang

memiliki rumah besar, mencuci baju kebaya

kesayangannya, yang dibelinya tempo hari, dengan

menggunakan sabun colek di kamar mandi, sehabis

mandi.”

Sekali lagi, inti dari kalimat tunggal yang

panjang tersebut adalah “ibu mencuci baju”.

Kalimat juga bisa meluas karena membentuk

kalimat majemuk, yaitu kalimat yang tersusun dari dua

atau lebih kalimat tunggal, dimana antara kalimat tunggal

satu dengan kalimat tunggal lainnya dihubungkan oleh

kata penghubung. Contohnya adalah sebagai berikut:

“Ibu mencuci baju sementara ayah

membersihkan halaman.”

Kalimat ini disebut kalimat majemuk yang

terdiri dari dua kalimat tunggal, yaitu, kalimat tunggal

“Ibu mencuci baju” dan kalimat tunggal “Ayah

membersihkan halaman” serta dihubungkan oleh kata

penghubung “sementara”.

Kalimat majemuk yang tertulis di atas tersebut

memiliki dua subyek, dua predikat dan dua obyek.

Tentu saja bila kalimat ini mengalami perluasan pada

masing-masing unsurnya akan terbentuklah kalimat

yang cukup panjang bahkan lebih panjang dari kalimat

tunggal yang telah kita bahas sebelumnya. Demikian

juga bila kalimat majemuk tersebut tersusun dari tiga

atau lebih kalimat tunggal maka dapat dibayangkan

betapa panjang kalimat perluasan yang akan

dihasilkan.

Contoh kalimat majemuk yang penting dan

sering kita jumpai adalah kalimat majemuk

bertingkat, dimana di dalamnya terdapat kalimatkalimat

tunggal: anak kalimat dan induk kalimat.

Hubungan yang terjadi di antara anak kalimat dan

induk kalimat adalah hubungan sebab akibat, dimana

anak kalimat berisi sebab dan induk kalimat berisikan

akibat.

Kajian “Kalimat Majemuk Bertingkat” ini

merupakan hal paling penting untuk dipahami karena

sebagian besar kalimat informasi yang berada dalam

bentuk tulisan disajikan dalam bentuk “Kalimat

Majemuk Bertingkat”.

Contoh:

Budi tidak lulus ujian akhir karena ia malas

belajar.

Kalimat ini terdiri dari dua kalimat tunggal:

“Budi //tidak lulus ujian” (induk kalimat),

S P

dan

“Budi// malas belajar” (anak kalimat)

S P

Hubungan yang berlaku adalah “sebab

akibat”.

Karena puluhan orang berada dalam ruang

yang sempit, udara di dalam ruang tersebut menjadi

pengap.

Dua kalimat tunggalnya:

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

3

“Puluhan orang//berada// dalam ruang yang sempit.”

S P K (adv.)

dan

“Udara// di dalam ruang // menjadi pengap.”

S K P

Hubungannya: sebab-akibat

Demikianlah gambaran singkat mengenai

kalimat panjang yang biasa kita temukan sehari-hari,

sebelum kita melangkah kepada hal-hal lain yang juga

perlu diketahui dan dipahami.

Fenomena yang telah kita bahas di atas juga

berlaku untuk bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris

dan bahasa asing lainnya. Inilah yang membuat

kebanyakan orang merasa sulit dan frustrasi untuk

memahami tulisan berbahasa asing, padahal letak

permasalahannya adalah karena mereka tidak tahu

struktur bahasa secara umum termasuk struktur Bahasa

Indonesia sekalipun.

Setelah menyadari kekeliruan selama ini, juga

ada hal lain yang perlu kita ketahui dari bahasa Inggris,

yang menimbulkan kesulitan dalam memahami makna

tulisan, yaitu tidak tertibnya urutan atau susunan dari

unsur-unsur kalimatnya, berbeda dengan Bahasa

Indonesia yang biasanya tertib. Sebagai contoh, pada

Bahasa Indonesia umumnya predikat diikuti oleh obyek,

dan apabila ada keterangan predikat maka keterangan

tersebut ditulis setelah obyek, paling belakang, misalnya:

“Ibuku // membaca // tabloid // untuk

S P O K

mengetahui kasus perceraian itu.”

“Para siswa lulusan SMU // mengisi // formulir

pendaftaran mahasiswa baru // sebagai tahap awal proses

penyaringan.”

Sedangkan dalam bahasa Inggris, keterangan

predikat atau adverb pada umumnya ditulis sebelum

predikat (kata-kerja) itu sendiri atau diantara predikat dan

obyek:

Contohnya:

“The jobs were carefully performed by the

workers.”

Kata “carefully” (yang artinya “secara

seksama”) yang merupakan keterangan predikat

ditulis sebelum kata “performed” (artinya

“dilaksanakan”), yang merupakan predikat.

Bila kalimat tersebut kita terjemahkan apa

adanya sebagaimana susunan Bahasa Inggrisnya maka

akan berbunyi:

“Pekerjaan secara seksama dilaksanakan

oleh pekerja.”

Atau kalimat di atas tadi mungkin saja tertulis:

“My mother // read // to know the divorcement case //

the tabloid.”

Yaitu dengan susunan: S-P-K-O

Yang bila diterjemahkan apa adanya berbunyi:

“Ibuku membaca untuk mengetahui kasus

perceraian itu tabloid.”

Penulisan kalimat semacam ini kurang lazim

dalam Bahasa Indonesia dan bahkan menjadi kabur

maknanya, adapun penulisan yang lazim adalah

sebagai berikut:

“Pekerjaan dilaksanakan oleh pekerja

secara seksama.”

“Ibuku membaca tabloid untuk mengetahui

kasus perceraian itu.”

Contoh lain:

“The applicants have in the past developed

various structures of the type described above which

have proved particularly appropriate and effective.”

have in the past developed = have developed in the

P K

past

S P adverb

O

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

4

Sehingga bila kita menerjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia dengan susunan yang apa adanya

menjadi janggal kedengarannya, yaitu:

“Pemohon telah mengembangkan di massa lalu

berbagai tipe struktur yang diungkapkan di atas yang

terbukti sangat cocok dan efektif”.

` Sedangkan terjemahan yang baik adalah “Di

massa lalu, pemohon telah mengembangkan berbagai

tipe struktur yang diungkapkan di atas yang terbukti

sangat cocok dan efektif”.

Atau

“Pemohon telah mengembangkan berbagai tipe

struktur yang diungkapkan di atas, di massa lalu, yang

terbukti sangat cocok dan efektif”.

Keterangan Subyek atau Keterangan Obyek

(Adjective):

Subyek dan Obyek dalam setiap kalimat

merupakan kata benda atau yang dianggap sebagai

benda, baik benda nyata maupun benda abstrak,

sedangkan predikat pada setiap kalimat merupakan kata

kerja atau to be. Oleh karena itu subyek atau obyek bila

mengalami perluasan oleh karena adanya keterangan

subyek atau keterangan obyek umumnya diberikan

dengan kata “yang” atau “dimana”, seperti berikut ini:

“Ibu yang memiliki rumah besar// mencuci// baju.”

“Ibu// mencuci //baju yang dibelikan ayah tempo hari.”

“Rumah dimana saya tinggal// terbuat// dari batako”

Ingat kata “yang memiliki” dan kata “yang

dibeli” bukan merupakan predikat melainkan adjective

karena predikat dari kalimat tersebut adalah “mencuci”.

Beda predikat dan adjective adalah:

Predikat tidak boleh diawali dengan kata

“yang”, sedangkan adjective hampir selalu di dahulu

oleh kata “yang”.

Di dalam bahasa Inggris kalimat tersebut dapat ditulis:

“The woman having the big house // washes // the

dress.”

Kata “having” di sini bukan merupakan

predikat sehingga tidak boleh diartikan dengan

“memiliki” tetapi harus diartikan sebagai “yang

memiliki”, sekali lagi predikat dari kalimat ini adalah

“washes” (mencuci).

Juga untuk kalimat yang kedua:

“The woman // washes // the dress bought by father

few days ago.”

Bentuk pasifnya:

“The dress bought by father few days ago // is washed

// by The woman.”

Kata “bought” di sini tidak boleh diartikan

dengan “dibeli” tetapi harus diartikan dengan yang

dibelikarena bukan merupakan predikat.

Ciri-ciri dari kata-kata yang menerangkan

subyek atau obyek adalah kata dengan akhiran “–ing”

tetapi tanpa didahului dengan “to be” untuk kondisi

kalimat aktif (contohnya “having” tanpa “to be”),

atau di dahului oleh kata penunjuk “which” (contohnya

which have”, jadi “having” tanpa “to be” = “which

have”); sedangkan untuk kondisi pasif adalah dengan

kata kerja bentuk ketiga atau kata kerja yang

berakhiran “–ed” tanpa didahului “to be” (contohnya

“bought” tanpa “to be”), atau di dahului oleh kata

penunjuk “which” (contohnya “which is bought”, jadi

“bought” tanpa “to be” = “which is bought”).

Kata “which” ini akan membentuk apa yang

disebut dengan “klausa”.

Sehingga kalimat di atas bisa ditulis menjadi:

“The woman which have the big house// washes// the

dress.”

Pada kalimat ini “klausa” bertindak sebagai

“subyek”.

adjective

P

P adjective

adjective P

Klausa (S)

S

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

5

“The woman// washes// the dress which is bought by

S P O

father// few days ago.”

K

(Obyek dari kalimat di atas berupa klausa)

Jenis-jenis kata penunjukan selain “which” yang

sering kita temukan dalam bahasa Inggris antara lain

adalah whose, who, whom, where, wherein, that, dll.

Seluruh kata penunjuk ini di dalam bahasa Indonesia

boleh diartikan dengan “yang” bila menunjuk pada

makhluk hidup (manusia, hewan); atau “ketika” bila

menunjuk pada waktu (hari, bulan, tahun); atau “tempat”

bila menunjuk pada tempat (rumah, sekolah, ember); atau

dimana” bila belum jelas bendanya (abstrak, seperti:

urutan, metode, kegiatan, dll).

Contoh:

“The house in which we ware born is located

in Jakarta”

“Rumah tempat kami dilahirkan berlokasi di

Jakarta”

“The tunnel to which the trains was passed is

burned”

“Terowongan tempat melintasnya kereta dilalap

api”

atau

“Terowongan yang dilintasi kereta

dilalap api”

“The day in which the disaster is occurred”

“Hari ketika terjadinya bencana”

Ingat, ketiga klausa di atas ini hanya

menunjukkan benda, dan belum mencakup predikat.

Jadi, bila ingin membentuk kalimat lebih lanjut, klausaklausa

tersebut baru hanya menempatkan diri sebagai

subyek (S), atau obyek (O), atau penunjuk keterangan

(K).

Contoh:

“The house in which we ware born // was

built // in 1960”

“Rumah tempat kami dilahirkan // dibangun //

tahun 1960”

Keterangan Predikat (Adverb):

Keterangan predikat (adverb) pada kalimat

umumnya diberikan dengan kata-kata: “dengan cara”,

dengan menggunakan”, “secara”, “untuk”, atau

dengan kata-kata yang menunjukkan lokasi, waktu atau

kondisi terjadinya sesuatu.

Contohnya:

“The jobs// were carefully performed// by the

workers.”

Pekerjaan // dilaksanakan // oleh pekerja secara

teliti.”

S P K

Ciri-ciri keterangan predikat (adverb) di

dalam Bahasa Inggris diberikan dengan kata-kata yang

berakhiran –ly seperti “carefully”, “hardly”,

“happily”, “sadly”, “rotatably”, “pivotably”,

“smoothly”, “beautifully”, dll. dan biasanya dituliskan

sebelum atau setelah predikat (verb); atau dengan

awalan “by” misalnya, “by using”, “using” (dengan

menggunakan), “by mean of” (dengan bantuan), dsb.

Pola lain yang biasa kita temukan dalam Bahasa

Inggris adalah dimana kata kerja atau predikat dalam

suatu kalimat bisa saja ditulis di akhir kalimat. Kondisi

ini terutama terjadi pada kalimat pasif yang tidak

memiliki obyek. Contohnya:

To a glass of water sugar was added.

(Pada segelas air) (gula) (ditambahkan)

K S P

Sedangkan dalam bahasa Indonesia yang benar

kalimat tersebut harus diterjemahkan sebagai:

“Ke dalam segelas air ditambahkan gula.” atau

“Gula ditambahkan ke dalam segelas air.”

Klausa (S)

klausa

Klausa (O)

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

6

Selain itu masih banyak lagi pola atau ciri khas

dalam Bahasa Inggris yang harus kita sesuaikan dengan

pola yang berlaku dalam bahasa Indonesia agar dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan benar.

Kalimat Majemuk:

Sebagaimana yang telah kita bahas sedikit di atas

tentang kalimat majemuk, hubungan antar kalimat di

dalam kalimat majemuk bisa bermacam-macam antara

lain hubungan kesetaraan yang dihubungkan oleh kata

penghubung:

dan (and)

juga (also, as well as)

serta (and, as well)

selain itu, disamping itu (in addition to)

ketika (when)

sebelum (before)

setelah, sesudah (after)

sambil, sementara, sementara itu (while)

Dll.

Hubungan pertentangan yang dihubungkan oleh kata:

tetapi (but)

namun (but)

akan tetapi (However)

sebaliknya (in contrast, contrary)

meskipun, walaupun (although, even if, though)

Dll.

Hubungan sebab akibat yang dihubungkan oleh kata:

karena (because, cause of, due to)

sehingga (so that)

oleh karena itu (therefore)

dengan demikian (accordingly, namely, therefore)

supaya, agar (in order to)

Pada dasarnya kata penghubung pada kalimat

baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris

memiliki maksud yang sama, hanya saja cara penulisan

atau peletakannya dalam kalimat yang mungkin berbeda.

Sebagai contoh:

Kata “Akan tetapi” (however) dalam bahasa

Indonesia lazimnya ditulis pada awal kalimat lanjutan,

sedangkan dalam Bahasa Inggris biasanya berada di

tengah atau di akhir kalimat lanjutan.

Contoh kalimat majemuk:

“ Since every gas and oil producer wants to

optimise the operating conditions of their process

plants, there have been several attempts to find

improved solutions to overcome process perturbations

caused by slugging in the upstream production

system.”

Intinya, untuk dapat memahami isi kalimat

dengan baik, terutama kalimat Bahasa Inggris, yang

harus diperhatikan adalah:

Kenali dulu dengan jelas mana unsur-unsurnya

(subyek, predikat atau obyeknya) dan masingmasing

keterangan subyek, keterangan obyek atau

keterangan predikatnya (bila ada).

Susun kembali berdasarkan urutan nalar yang baik.

Dan jika kalimatnya termasuk kalimat majemuk,

kenali mana anak kalimat dan mana induk kalimat

termasuk juga kata penghubungnya, hubungan apa

yang terjadi (pertentangan, sebab akibat, atau

kesetaraan) dengan terlebih dulu mengetahui ciricirinya

seperti yang telah kita bahas di atas.

Perjelas atau pertajamlah hubungan antara anak

kalimat dengan induk kalimat, karena umumnya

dalam bahasa Inggris, hubungan antara anak

kalimat dan induk kalimat tidak kentara.

Sebagai contoh perhatikan kalimat berikut:

“Due to the time lapse for analgesics to

reach effective blood concentrations and their target

effect, the patient may experience pain during this

time period.”

“Karena adanya tenggang waktu bagi

analgesik untuk mencapai konsentrasi darah efektif

dan efek targetnya, pasien dapat mengalami nyeri

selama periode waktu ini.” (kalimat majemuk

bertingkat)

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

7

Gelas yang terbuat dari kaca, yang berisi air

putih, dan piring yang terbuat dari bahan plastik, yang

bersisi kue bolu, terletak di atas meja kaca, yang

terdapat di ruang tamu, secara berdampingan”.

Predikat kalimat di atas adalah “terletak”

Inti dari kalimat tersebut adalah:

Gelas dan piring// terletak// di atas meja

S P K

Hal lain yang sering kita temukan dalam tulisan

berbahasa Inggris adalah kata “of”. Kata penghubung

of” ini menunjukkan hubungan kondisi dimana suatu

bagian merupakan bagian (atau kepunyaan) dari bagian

lainnya. Bila harus diartikan, kata “of” ini umumnya

diartikan dengan “dari”, tetapi boleh saja tidak diartikan

apa-apa. Contohnya:

exterior side of intake pipa” berarti “sisi luar dari pipa

pemasukan” atau “sisi luar pipa pemasukan”.

Hal penting yang tidak bisa diabaikan dalam

menghasilkan karya terjemahan yang baik adalah

penguasaan materi dari bidang yang bersangkutan.

Sebagai contoh bila ingin menerjemahkan artikel tentang

komputer, maka seorang penerjemah haruslah yang

paham tentang komputer, misalnya harus mengetahui

cara kerja komputer, komponen-komponen utama

komputer, komponen pendukung, serta fungsinya

terhadap kinerja komputer; harus memahami maksud dan

arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam bidang

komputer, misalnya istilah file, memori, hardisk,

prosesor, format, software, hardware, byte, directory,

folder, backup, ROM, RAM, USB, dan lain-lain.

Untuk pemahaman lebih lanjut perhatikan

sejumlah contoh terjemahan berikut:

“The vehicle includes a seat supported on an

upper surface of the rear upper portion of the vehicle

main body and an article installation space for

installing a small article such as a helmet which is

situated above the rear wheel and below the seat and

formed in the interior of the rear upper portion of the

vehicle main body in such a manner as to open

upwardly”.

Kalau diterjemahkan:

Kendaraan tersebut mencakup suatu jok

yang tertopang pada permukaan atas dari bagian atas

sebelah belakang bodi utama kendaraan, dan suatu

ruang penyimpanan barang untuk menyimpan benda

kecil, seperti helm, yang terletak di atas roda belakang

dan di bawah jok dan yang terbentuk di dalam bagian

atas sebelah belakang dari bodi utama kendaraan

sedemikian rupa sehingga membuka ke atas”.

Ini adalah kalimat tunggal dengan susunan: S-P-O,

dengan:

S = the vehicle

P = include

O = a seat supported on an upper surface of the rear

upper portion of the vehicle main body and an article

installation space for installing a small article such as

a helmet which is situated above the rear wheel and

below the seat and formed in the interior of the rear

upper portion of the vehicle main body in such a

manner as to open upwardly”.

Yang menarik dari kalimat di atas adalah

obyeknya, yaitu terdiri dari dua benda (benda

majemuk) dan masing-masing bendanya diberi

keterangan (adjective).

Inti dari kalimat tersebut adalah:

The vehicle // includes // a seat and an

article installation space.

(“Kendaraan tersebut // mencakup // suatu jok

dan suatu ruang penyimpanan barang”) (kalimat

tunggal),

selebihnya adalah keterangan.

Contoh lain:

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

8

“Another important aspect of the invention

involves a method of treating a hepatitis C viral

infection in a mammal by administering to the mammal

an anti-hepatitis C virally effective amount of a

compound of formula 1, a therapeutically acceptable

salt thereof, or a composition as described above, alone

or in combination with one or more of: interferon

(pegylated or not), or ribavirin, or one or more other

anti-HCV agent, all of which administered together or

separately. “

“Aspek penting lainnya dari invensi ini

melibatkan suatu metode pengobatan infeksi virus

hepatitis C pada mamalia dengan cara memberikan,

pada mamalia tersebut, sejumlah efektif anti-hepatitis C

dari senyawa formula I, garamnya yang cocok untuk

terapi, atau suatu komposisi seperti yang diungkapkan di

atas, secara mandiri atau dalam kombinasi dengan satu

atau lebih: interferon (yang terpegilasi ataupun tidak),

atau ribavirin, atau satu atau lebih zat anti-HCV lainnya,

yang diberikan secara bersamaan atau secara terpisah.”

(kalimat tunggal)

“Generally speaking an absorption/ desorption

process is classified as a continuous process when

sorption, rinsing and desorption are conducted

simultaneously and the product flow is uninterrupted.”

“Umumnya suatu proses absorpsi/desorpsi

digolongkan sebagai proses kontinu bila absorpsi,

pembilasan, dan desorpsi, dilakukan secara simultan dan

aliran produknya tidak disela.” (Kalimat Majemuk

bertingkat)

Suatu proses absorpsi/desorpsi // digolongkan

S P

sebagai proses kontinu. (Induk kalimat);

Absorpsi, pembilasan, dan desorpsi //

S

dilakukan secara simultan. (Anak kalimat pertama);

P

Aliran produknya // tidak disela. (Anak

S P

kalimat kedua).

“The magnets can have different magnetic

strength, achieved by various means such as providing

the magnets with different magnetizations or sizes.

Equal size magnets having different degrees of

magnetization, different sized magnets with equal

unit degrees of magnetization, or blending of the two

can be used”.

“Magnet dapat memiliki kekuatan yang

berbeda, yang dicapai melalui berbagai cara seperti

penyajian magnet tersebut dengan magnetisasi atau

ukuran yang berbeda. Magnet berukuran sama yang

memiliki tingkat magnetisasi yang berbeda, magnet

berukuran berbeda dengan tingkat magnetisasi yang

sama, ataupun gabungan dari keduanya dapat

digunakan.”

“To achieve the desired low level of friction,

ferro-fluid bearings are preferably employed as an

interface between the magnets and enclosure.

Ferrofluids are dispersions of finely divided magnetic

or magnetizable particles, generally ranging between

about 30 and 150 Angstroms in size, and dispersed in

a liquid carrier.”

“Untuk mencapai tingkat friksi rendah yang

diharapkan, sebaiknya digunakan bantalan fluida-fero

sebagai suatu antar-muka di antara magnet dan

penutup. Fluida-fero tersebut merupakan dispersi

magnet yang terpecah halus atau partikel-partikel

yang dapat dimagnetisasi, yang ukurannya umumnya

berkisar antara 30 hingga 150 Angstrom, dan

terdispersi dalam suatu pembawa cair.“

“More than a hundred semicontinuous

processes are known, but only about six have any real

industrial significance.”

“Lebih dari seribu proses semi-kontinu

dikenal, tetapi hanya sekitar enam yang mempunyai

nilai industri yang nyata.” (Kalimat Majemuk

Bertingkat)

“Light sources other than LEDs may,

however, also be used, such as incandescent light

sources provided with the required optical filters.

Laser diodes may be used as the light sources of

choice in cases where a particularly narrow spectral

illumination profile is needed.”

Akan tetapi, sumber sinar selain dari LED

dapat juga digunakan, seperti sumber sinar pijar yang

dilengkapi dengan filter optik yang dibutuhkan. Dioda

laser dapat digunakan sebagai sumber sinar yang

dipilih jika profil iluminasi spektrum yang sangat

sempit dibutuhkan

Idiom:

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

9

Hal penting lainnya yang juga harus diketahui

untuk dapat memahami teks berbahasa Inggris adalah

memahami makna idiom sebagai berikut:

CAUSE:

Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna

karena’:

Because

Since

For

Doe to

Caused by

As

In as much as

Whereas

On account of the fact that

In that

Because of the fact that

In view the fact that

Owing to the fact that

Doe to the fact that

Attributable to

Down to

On the ground that

By reason of

As a result of

Thanks to

#________operating frequencies, and other

configuration settings, are defined in software, makes it

possible for individuals to reprogram such operating

frequency and other configuration settings.

Karena seting frekuensi pengoperasiannya dan

konfigurasi lainnya terdapat dalam perangkat lunak,

dimungkinkan bagi seseorang untuk memprogram

kembali dan mengubah frekuensi operasi dan seting

konfigurasi tersebut.

Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna

selama, sejauh’:

As far as

In so far as

As long as

Given that

As much as

The water can be used in an amount as long as

the formation of a film of the claimed composition can be

provided.

Including more complex instrumentation. will

further optimise the detector, as long as the production

system remains pigable.

PURPOSE:

Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna

agar, demi, supaya, dengan tujuan, agar supaya’:

In order to

To the end that

In the hope that

In order that

For fear that (negatif)

So that

With the intention that

For the purpose that

In order to optimise the performance of the

computer unit, the location of the slug detector must be

adapted to the slug handling capabilities of the

downstream process.

CONDITION:

Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna

kalau saja ... tidak’:

But that

Only (that)

Except that

Beyond that

Save/saving that

Other than (the fact that)

But for the fact that

Except for the fact that

#_______one of the props caught on fire, the show

would have gone very well.

Kalau saja salah satu tiangnya tidak terbakar, niscaya

pertunjukan itu akan baik-baik saja

CONDITION:

Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna

asalkan, dengan syarat’:

Provided

Providing

Providing/ Provided that

On condition that

To the extent that

To the degree that

Only if

CONTRAST:

Istilah di bawah ini tidak lain hanya memiliki makna

walaupun’:

Assuming (that)

Regardless of the fact that

Notwithstanding (the fact) that

Despite that

Despite the fact that

In spite of the fact that

Inspite the fact

Just the same

Granted (that)

Admitted that

Conceded (that)

All the same

At the same time

Nonetheless

Nevertheless

In the face of

In any case

Despite that of (the fact that)

Event with

Even though

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

10

Not considering

Even so

Be that as it may

Yet

However

On the other hand

On the ground(s) that

Still

Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘karena

sekarang’:

In that

Now that

Istilah di bawah ini tidak lain memiliki makna ‘kalaukalau,

untuk jaga-jaga’:

In case

Just in case

For fear that

Lest

In the event that

Semoga tulisan yang singkat ini bisa

bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi para pembaca.

Jakarta 16 Agustus, 2004

Ttd

Penulis

Email: kamil_saja@yahoo.com

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

11

Tarif dan Ketentuan Jasa Layanan Terjemahan kami adalah sebagai berikut:

Rp. 25.000 per halaman Bahasa Inggris (Inggris ke Indonesia)

CONTOH-CONTOH TERJEMAHAN KAMI

TETRAHYDROPYRIMIDINE-2-ONE DERIVATIVES AND THEIR USES

The inventions relates to compounds which are capable of producing a cooling sensation when

they are brought into contact with the human body. Such compounds have applications in many

fields, particularly in oral and personal hygiene products and foodstuffs.

Tetrahydropyrimidine-2-one compounds are known to be useful in pharmaceutical

preparations. The compounds are said to be of value for therapeutic applications as potential

psychotropic drugs.

As a result of pharmacological research into these tetrahydropyrimidine-2-one

derivatives, it was discovered that icilin (also known as AG-3-5, chemical name 1-

[2-hydroxyphenyl]-2- [2-nitrophenyl]-1,2,3,6-tetrahydropyrimidine-2-one) produced sensations of

coldness when in contact with mucous membranes (nostrils, lips and eyelids) of the researchers,

and also when ingested.

A known compound for producing a sensation of cold is menthol (2-isopropyl-

5-methyl-cyclohexanol), which has been extensively applied as an additive in, for example,

foodstuffs and oral hygiene products. It is used primarily because it elicits a sensation of coolness

in the mouth, and because it has a pleasing mint flavour and odour. The cooling effect of

menthol is due to the action of menthol on the nerve endings of the human body which detect hot

and cold stimuli. In particular, menthol is believed to activate cold receptors on nerve endings.

However, the use of menthol is limited by its strong minty smell and relative volatility.

It was found that icilin was capable of producing the same cooling effect as menthol.

Icilin has a number of advantages over menthol, for example it is more potent, and has a lower

acute toxicity, due to its lack of anaesthetic properties. Icilin was considered to be a particularly

useful compound for pharmacological applications because it lacks the flavour and odour of

menthol and is not readily absorbed through the skin. However, icilin has not been disclosed as a

replacement for menthol for non-pharmaceutical applications.

TURUNAN TETRAHIDROPIRIDINA-2-ON DAN PENGGUNAANNYA

Invensi ini berhubungan dengan senyawa-senyawa yang dapat menghasilkan sensasi

dingin saat kontak dengan tubuh manusia. Senyawa-senyawa semacam ini memiliki aplikasi

dalam berbagai bidang, khususnya pada produk higienis oral dan tubuh serta aroma makanan.

Senyawa-senyawa tetrahidropirimidina-2-on telah dikenal bermanfaat dalam pembuatan

zat farmasi. Senyawa tersebut bermanfaat bagi aplikasi terapi sebagai obat-obat psikotropik yang

potensial.

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

12

Hasil penelitian farmakologi terhadap turunan tetrahidropirimidina-2-on ini

mengungkapkan bahwa icilin (yang juga disebut sebagai AG-3-5, dengan nama kimia 1-[2-

hidroksifenil]-4-[2-nitrofenil]-1,2,3,6-tetrahidropirimidina-2-on) menghasilkan sensasi dingin

ketika kontak dengan membran mukosa (nostril, bibir dan kelopak mata) dari peneliti, dan juga

ketika ditelan.

Suatu senyawa yang telah dikenal untuk menghasilkan sensasi dingin adalah mentol (2-

isopropil-5-metil-sikloheksanol), yang telah lama digunakan sebagai aditif, misalnya, dalam

aroma makanan dan produk higienis oral. Hal ini dikarenakan mentol tersebut menghasilkan

sensasi dingin pada mulut, dan juga karena memiliki rasa dan bau mint yang menyegarkan.

Efek pendinginan mentol tersebut adalah karena aksi mentol pada ujung-ujung syaraf tubuh

manusia yang mendeteksi rangsangan panas dan dingin. Khususnya, mentol dipercaya dapat

mengaktifkan reseptor-reseptor dingin pada ujung-ujung syaraf. Akan tetapi, penggunaan

mentol terbentur oleh bau mint yang sangat kuat dan relatif mudah menguap (bersifat volatil).

Telah ditemukan bahwa icilin dapat menghasilkan efek pendinginan yang sama dengan

mentol. Icilin memiliki sejumlah keuntungan dibanding mentol, sebagai contoh icilin lebih

potensial, dan memiliki toksisitas akut yang lebih rendah, karena sifat anaestetiknya yang lemah.

Icilin dianggap sebagai senyawa yang sangat berguna untuk aplikasi farmakologi karena rasa

dan bau mentolnya yang lebih ringan dan tidak menyerap pada kulit. Akan tetapi, belum ada

penjelasan yang menyatakan icilin sebagai pengganti mentol untuk aplikasi non-farmasi.

Example 2: Preparation of ß-(o-hydroxyanilino)-m-chloropropiophenone hydrochloride

Dimethylamino-m-chloropropiophenone hydrochloride (74.9 g, 0.30 mol) was dissolved in

50% aqueous ethanol (700 ml) at reflux. 2-Aminophenol (32.9 g, 0.30 mol) was then added and

the resulting red solution was refluxed for a further 2 hours. The reaction mixture was allowed to

cool to room temperature and then extracted twice with ethyl acetate (2 x 100 ml). Note that brine

was also added at this point to allow the two layers to separate effectively). The organic extracts

were combined and an excess of concentrated hydrochloric acid (47 ml) was added. The solution

was concentrated in vacuo and then allowed to cool. The precipitate that formed was filtered of,

washed with diethyl ether and dried in vacuo to yield a cream powder (38.1 g, 40%).

Contoh 2: Pembuatan ß-(o-hidroksianilino)-m-kloropropiofenon hidroklorida

Dimetilamino-m-kloropropiofenonhidroklorida (74,9 g, 0,30 mol) dilarutkan dalam 50%

etanol berair (700 ml) pada kondisi refluks. Kemudian ditambahkan 2-aminofenol (32,9 g, 0,30

mol) dan larutan merah yang dihasilkan direfluks selama 2 jam lagi. Campuran reaksi tersebut

dibiarkan mendingin ke suhu ruang dan kemudian diekstraksi dua kali dengan etil asetat (2 x

100 ml). Air garam juga ditambahkan pada kondisi iniuntuk memungkinkan terpisahnya dua

lapisan secara efektif. Ekstrak organiknyadigabungkan dan ditambahkan asam hidroklorat

pekat yang berlebihan (47 ml).Larutan ini dipekatkan dalam ruang vakum dan kemudian

dibiarkan mendingin.Endapan yang terbentuk disaring, dibilas dengan dietil eter dan

dikeringkan dalam kondisi vakum untuk menghasilkan serbuk berwarna krem (38,1 g,40%).

Ir. Kamiludin, e-mail: kamilsaja@yahoo.co.id Hp. 08569987146 , Jakarta

13

DEVICE FOR SEPARATING MULTI-PHASE FLUIDS.

(PERALATAN PEMISAH FLUIDA MULTI-FASE)

The present application concerns a device called a separator for separation of multiphase

fluid, comprising a preferably cylindrical container with an inlet, a first outlet for liquid with a

higher gravity (for example water), a second outlet for liquid with a lower gravity (for example

oil) and a third outlet for gas.

Aplikasi ini berkenaan dengan peralatan yang disebut separator untuk pemisahan fluida

multi-fase, yang terdiri dari suatu wadah yang berbentuk silinder dengan suatu lubang masuk,

suatu lubang keluar pertama untuk cairan dengan berat jenis yang lebih besar (misalnya air),

suatu lubang keluar kedua untuk cairan dengan berat jenis yang lebih rendah (misalnya

minyak) dan suatu lubang keluar ketiga untuk gas.

The prior art contains gravitation separators of the above type for separation of fluids

such as oil, water and gas which are used in a number of contexts in process plants on platforms

and production ships or on the sea bed. However, depending on their capacity, such separators

are large and heavy and require a lot of space.

Teknik sebelumnya telah membahas separator gravitasi dari tipe yang tersebut di atas

untuk pemisahan fluida seperti minyak, air dan gas yang digunakan dalam berbagai konteks

pada kilang-kilang proses pada anjungan-anjungan dan kapal-kapal produksi atau di dasar laut.

Akan tetapi, tergantung dari kapasitasnya, separator tersebut besar dan berat serta memerlukan

ruang yang besar.

The prior art also contains a new type of separator, called a pipe separator, that has been

developed by the applicant of the present application and is based on separation in a pipe by

means of laminar flow of the separable fluid in the pipe. This type of separator is very effective,

requires little space and can be used at great depths of the sea.

Teknik sebelumnya juga telah membahas separator tipe baru, yang disebut separator

pipa, yang telah dikembangkan oleh pemohon aplikasi ini dan didasarkan atas pemisahan dalam

suatu pipa dengan bantuan aliran laminer dari fluida yang dapat berpisah yang ada dalam pipa.

Separator tipe ini sangat efektif, memerlukan ruang yang kecil dan dapat digunakan pada

kedalaman laut yang jauh.

Tidak ada komentar: